SKNEWS, PULANG PISAU – Siapa yang tak kenal penambang emas dikawasan kecamatan banama tingang, tidak saja masyarakat pendatang yang bekerja namun masyarakat lokal pun turut menekuni pekerjaan sebagai penambang emas, lalu bagaimana jika masyarakat yang tak mampu lagi melakukan aktifitas di ladang emas, ini cara unik yang dilakukan sederhana tapi hasilnya emas murni menjadi penghasilan pencetusnya. Siapa sangka, karung – karung berisi pasir puya ini hanya merupakan limbah pendulang emas yang hanya dijual berupa pasir, namun sebelum dikirim dan dimuat kedalam truk pengangkut justru dimanfaatkan untuk penemu ide kreatif masyarakat yang tak bisa ke ladang emas dikawasan kecamatan banama tingang. Adalah bapak konlekron, seorang guru sekolah dasar di desa bawan banama tingang ini mencoba mencari sisa – sisa emas yang ada didalam pasir puya, dari beberapa ide maka baru ditemukan bahwa terdapat pundi-pundi rupiah didalam pasir puya yang sebenarnya adalah limbah dari para pencari emas di kawasan ini. Dengan bermodal alat pompa air, pipa, terpal dan beberapa alat sederhana ternyata bisa menghasilkan emas dalam 5 karung pasir puya menjadi emas 0,8 gram dan bisa didapatkan hanya dalam waktu 3 jam. Disebutkan bahwa usaha ini adalah usaha sampingan dan coba mencoba ternyata dari puya masih bisa didapat emas murni yang jika dirupiahkan dalam 1 gram seharga 800 ribu rupiah. ” Ini saya dapat puya dari saudara kita, puya ini akan dijual keluar daerah namun saya pinjam dulu saya dulang seperti ini dan ternayat kita masih bisa mendapatkan emas dari sisa pasir puya, emas sekarang harganya tinggi yakni 800 ribu per gram dan dalm 5 karung puya bisa kami dapatkan emas seberat 0,8 gram, ini juga baru kita lakukan percobaan dan hasilnya cukup baik, ” ucapnya. Bagi konlekron ini adalah usaha sampingan yang memberi hasil sebab pasir puya tersebut sebenarnya akan dijual ke luar kota namun berkat ide nya didalam pasir – pasir tersebut ternyata masih ada menghasilkan emas dan bisa menjadi rejeki dibalik ide kreatifnya.*.* |