Dewan: Jalankan Sistem Sewa Alsintan Secara Adil

Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo (kanan), ketika mengingatkan Kepala DKPP terkait pola sirkulasi sistem sewa alsintan bagi para petani. Foto: Said SK_News.

SKNews, Seruyan – Guna berjalannya secara maksimal sistem sewa alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi para petani, Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan mengingatkan instansi terkait untuk menjalankan sirkulasi sewa secara adil dan bijaksana.

Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo mengungkapkan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menjadi salah satu instansi yang masih kurang disiplin dalam menjalankan sistem sewa alsintan. Hal ini menjadi pembicaraan besar para petani saat pihaknya turun ke lapangan.

“DKPP masih kurang disiplin dalam sirkulasi sewa menyewa alsintan bagi petani, karena masih ada laporan yang tidak dapat kebagian sewa ketika ingin mengolah dan menggarap lahan,” katanya, Senin, (6/3/23).

Menurutnya, dinas terkait harus melakukan monitoring dan pengawasan terkait pemakaian alsintan, jika sewa sudah selesai maka langsung ditarik agar petani lain yang juga ingin menggunakan atau menyewa alsintan unitnya sudah siap.

“Jangan sampai selesai mengolah dan menggarap lahan alsintan hanya diparkir di depan rumah petani, dinas terkait harus melakukan penarikan agar petani yang lain juga bisa menggunakan,” ujarnya.

Selama alsintan dipegang oleh petani dengan status sewa, maka kapanpun dikembalikan sewa dihitung secara akumulasi, sehingga dalam hal ini tidak ada yang dirugikan. Memang disatu sisi petani yang lain akan menunggu selesai sewa yang sebelumnya, namun penyuluh pertanian lapangan (PPL) selalu melakukan pengawasan.

“Kami ada PPL di masing-masing lokasi pertanian, merekalah yang memantau, mengawasi, dan melaporkan berapa lama petani menggunakan atau menyewa alsintan, sehingga yang lain bisa dijadwalkan untuk memakai selanjutnya,” kata Kepala DKPP.

Menurutnya, DKPP berusaha maksimal untuk menjalankan sirkulasi sistem sewa ini, memang di lapangan kondisi selalu berubah, terlebih alsintan yang ada saat ini masih terbatas. Dimana petani memang harus bersabar menunggu jadwal petani yang selesai menggunakan. *.*

Respon (27)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!