Sekolah di Desa Jahitan Kekurangan Guru

Anggota DPRD Seruyan, Hj. Masfuatun, ketika menjelaskan permasalahan sekolah di Desa Jahitan, Kecamatan Seruyan Hilir. Foto: Said SK_News

SKNews, Seruyan – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan menyebut, sekolah di Desa Jahitan masih kekurangan tenaga pengajar atau guru, dan saat ini hanya dibantu oleh tenaga honorer.

Anggota DPRD Seruyan, Masfuatun mengungkapkan, pemerintah daerah (pemda) melalui Dinas Pendidikan telah mendirikan sekolah di Desa Jahitan, Kecamatan Seruyan Hilir. Namun, untuk tenaga pengajar masih kurang dan hanya ada 1 orang pegawai negeri sipil (PNS).

“Satu-satunya PNS di sekolah tersebut hanya kepala sekolah, tentu hal ini membuat aktivitas belajar mengajar menjadi tidak efektif dan tidak maksimal sebagai mana mestinya,” katanya, Selasa, (21/3/23).

Ia menjelaskan, dalam upaya memberikan pembelajaran yang maksimal kepada peserta didik, pihak sekolah dibantu oleh tenaga honorer yang rela mengabdi untuk masa depan generasi penerus daerah dan bangsa. “Tenaga  honorer yang rela mengabdi ini hanya diberikan gaji Rp 250 ribu sampai dengan Rp 300 ribu perbulannya,” ujarnya.

Menurutnya, pembayaran gaji bagi tenaga honorer bersumber dari dana bos dan sumbangan pihak ketiga, tentunya dalam hal ini dinas terkait harus memperhatikan permasalahan yang terjadi di Desa Jahitan. Sehingga tenaga honorer yang mengabdi bisa diberikan fasilitas yang layak dan gaji sesuai dengan ketentuan.

Selain itu, untuk kondisi sekolah di desa tersebut sudah sangat memprihatinkan dan hanya berlantai pasir, saat ini pihaknya telah mengusulkan untuk membangun dua gedung. Tujuannya tidak lain agar proses belajar mengajar berjalan maksimal dengan fasilitas yang memadai. *.*

Respon (66)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!