Proses Pembelajaran di SMPN Tanjung Rangas Tidak Efektif

Balai Desa atau Aula serbaguna Desa Tanjung Rangas, Kecamatan Seruyan Hilir, yang digunakan anggota DPRD Seruyan saat menyerap aspirasi, keluhan, dan laporan dari warga sekitar. Foto: Said SK_News.
Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo.

SKNews, Seruyan – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Desa Tanjung Rangas, diduga tidak melaksanakan prosedur proses pembelajaran seperti sekolah pada umumnya, hal ini berdasarkan informasi yang disampaikan oleh masyarakat sekitar.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, Zuli Eko Prasetyo mengungkapkan, pada saat pelaksanaan kegiatan reses di Desa Tanjung Rangas, Kecamatan Seruyan Hilir, yang dilaksanakan di aula serbaguna desa setempat, sejumlah warga menyampaikan keluhan dan laporan, salah satunya terkait dengan proses pembelajaran di SMPN yang tidak efektif.

“Kami menerima laporan dari masyarakat, bahwa SMPN di desa tersebut jarang sekali ada aktivitas kegiatan belajar mengajar, bahkan bisa lebih dari 2 minggu hal ini terjadi dan selalu berulang,” katanya, Senin, (13/3/23).

Ia menjelaskan, ketika mendengar informasi ini anggota DPRD yang ikut agenda reses menjadi heran dan bahkan kaget. Untuk memastikan kebenaran ini pihaknya langsung menuju SMPN yang dimaksud warga, ternyata di lokasi memang tidak ada tenaga pendidik atau guru untuk mengajar.

“Ketika mendengar laporan dari warga ini kami semuanya kaget, dan setelah itu kami mencek langsung ke lokasi SMPN, ternyata di sekolahan hanya ada 1 orang tenaga tata usaha (TU) sekolah, padahal siswa hadir di Kelas,” jelasnya.

Eko menambahkan, berdasarkan pengakuan dari siswa yang masih ada di ruangan kelas, memang benar di SMPN Desa Tanjung Rangas sudah sering terjadinya jam kosong atau gurunya tidak hadir ke kelas.

“Tentu permasalahan ini harus ada evaluasi cepat dari dinas terkait, karena kejadian ini berdampak buruk bagi siswa yang ingin mendapatkan ilmu pengetahuan, dan kejadian seperti ini tidak hanya di Desa Tanjung Rangas, namun ada di desa lain yang juga harus dilakukan pengawasan secara maksimal,” tutupnya. *.*

Respon (36)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!