SK NEWS, PULANG PISAU – Untuk melakukan Sekolah Tatap Muka ( STM ) tidak terlepas dengan Keterlibatan tim satgas covid-19 dalam hal ini Dinas Pendidikan sifatnya menunggu rekomendasi dari tim satgas.
Sebagaimana beberapa waktu lalu sekolah – sekolah telah mengajukan permohonan untuk melaksanakan Sekolah Tatap Muka namun melihat perkembangan penyebaran covid-19 hingga kini tim satgas belum memberikan rekomendasi utuk dilakukan sekolah tatap muka.
Dinas Pendidikan dalam hal ini mengaku bahwa sistem belajar dari rumah sering kurang maksimal namun ini adalah demi menyelamatkan anak bangsa disaat wabah corona melanda negeri ini yang tidak memungkinkan sekolah tatap muka dilakukan.
Hj. Nunu Andriani selaku Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Pulang Pisau provinsi Kalimantan Tengah menguraikan bahwa jika nanti tim satgas telah mengijinkan dilakukan sekolah tatap muka maka Langkah awal yang dilakukan pihak dinas Pendidikan adalah melaksanakan simulasi penerapan protocol Kesehatan serta melihat langsung kesiapan sekolah terhadap sarana prasarana kelangkapan protocol Kesehatan mencakup alat cuci tangan, kondisi ruang kelas hingga pendataan guru apakah sudah divaksin apa belum.
“ Kita pada prinsipnya menunggu rekomendasi dari tim satgas dan pada saatnya nanti jika di ijinkan tim satgas maka Dinas Pendidikan akan turun ke sekolah – sekolah terkait kesiapan melaksanakan sekolah tatap muka seperti alat kelengkapan protokol Kesehatan serta penyediaan sarana pendukung lainnya,” kata Nunu.
Ditambahkan Nunu bahwa terdapat sedikitnya 7 hingga 14 item syarat yang harus dipenuhi sekolah serta durasi jam masuk seta jumlah murid dalam pembatasan yang kesemuanya dalam rangka memaksimalkan target capaian tugas Pendidikan dan penyelamatan anak bangsa dari penularan corona virus.
Masa Pandemi dalam uraian Nunu adalah sebuah sistem belajar yang sesungguhnya dimana untuk memberikan Pendidikan kepada anak bukan saja tugas dari guru namun peran orang tua sebagai tugas pendampingan sangat penting hal ini terlihat bahwa sistem belajar dari rumah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi orang tua dalam mendampingi tugas belajar dari sekolah dan hal tersebut harus tetap dilakukan jika nanti sekolah tatap muka dilakukan.
Mengawal tumbuh kembang anak perlu peran semua pihak sementara kementerian Pendidikan saat ini juga menerapkan meniadakan Ujian Nasional, ini penting dipahami kata Nunu bahwa anak tidak lagi diberikan soal ujian namun bagaimana anak didik tersebut mampu menyerap sistem pembelajaran yang mengarah pada memunculkan karakter anak, literasi anak kea rah inovasi dalam pemecahan masalah.
“ Saat ini Ujian nasional telah dihapus, anak tidak lagi belajat tentang hitung menghitung dan menjawab soal namun yang paling diharapkan adalah anak didik mampu membaca karakter, mengenal lingkungan sekitar serta melakukan inovasi atas pembelajaran yang diterimanya dan disini peran orang tua sangat dibutuhkan,” Sebut Nunu.
Pun demikian untuk Guru juga sangat di tuntut terus melakukan inovasi dan kreatif dalam rangka menumbuhkembangkan anak memahami tuntutan materi pembelajaran yang berubah sedangkan guru juga harus kompeten, berinovasi menyesuaian perkembangan dunia Pendidikan yang tidak lagi guru seperti waktu – waktu lalu.
“ Guru harus kompetensi, kenapa demikian sebab tuntutan pendiidkan saat ini beda dengan zaman dahulu, guru yang tidak mau berinovasi dan kreatif maka mereka akan ketinggalan sehingga saya berharap jangan Lelah untuk mengikuti dunia Pendidikan di era sekarang sehingga dunai Pendidikan mampu merubah menset anak didik untuk melakukan hal – hal yang lebih banyak dalam pengembangan diri menghadapi tuntutan dan kemajuan zaman,” tutur Nunu kepada media ini. *.*