Pemilih yang dipilihkan, Dimana Pendidikan Politik

  • Bagikan
Catatan redaksi membeikan pemahaman sikap politik masyarakat. Foto ; ilustrasi SK News

Catatan Redaksi – Dunia media sosial dan canggihkan era digital memberikan pemahaman yang luas untuk masyarakat belajar tentang pemahaman politik, mengenal calon pemimpin dan wakil rakyat menjadi penting dipahami masyarakat agar pemilih yang dipilihkan masih tetap memiliki kebebasan berpendapat dan memilih pemimpin dan wakil rakyat sesuai hati nurani.

Tidak salah jika para calon wakil rakyat dan tim suksesnya memberikan tawaran untuk memilihkan serta mengarahkan sesorang untuk memilih calon tertentu namun hal tersebut hanyalah referensi dan pilihan ganda yang harus tetap dicerna, dipelajari rekam jejak serta mencari tau calon yang ditawarkan sebelum menerima tawaran tim dan menjatuhkan pilihan dibilik suara.

Kebebasan memilih tetap ada ditangan masyarakat yang sudah memiliki hak pilih sehingga tetap terpegang kerahasiaan bahwa pilihan hati nurani adalah pilihan utama untuk menentukan sikap politik.

Tim sukses memang harus berjuang meyakinkan calon pemilih dengan cara apa dan bagaimana namun keputusan ada ditangan pemilih itu sendiri dan dijamin kebebasan pilihan masyarakat untuk dirinya mengambil sikap, bukan dipilihkan oleh tim sukses namun tim sukses sifatknya hanya menawarkan pilihan untuk arah sikap politik seseorang.

Lalu, apakah pengaruh media sosial menajdi daya pacu menggiring opini masyarakat ?

Betul, media sosial mendominasi pilihan yang ditawarkan oleh nitizen apalagi frame tawarana media sosial hampir memberikan gambaran betapa perang media sosial menjadi penting, tentu yang menjadi persoalan adalah cara berfikir masyarakat, sejauh mana mencerna sebuah tayangan yang tidak didapat dari media resmi alias hanya didengar melalui media sosial seperti tik tok, facebook dan media sosial lain yang bebas diakses masyarakat untuk perang dimedia sosial tanpa tau sumber yang sebenarnya.

Pengaruh media sosial kebanyakan hanya untukm mempengaruhi pemilih setingkat calon presiden dan wakil presiden, sementara untuk calon wakil rakyat tidak banyak dipengaruhi oleh media sosial sebab sifatnya hanya kompetisi lokal daerah dan sistem pengaruhnya hanya ada di masyarakat itu sendiri.

Saat tim sukses dan relawan turun ke lapangan menawarkan pilihan tentu yang harus dipahami masyarakat adalah tetap mencari tau dan belajar mencari tau siapa calon yang ditawarkan, lalu saat calon pemilih tidak mau mencari tau dan belajar banyak yang terjadi adalah derasnya pengaruh politik uang dan masyarakat cukup menyambutnya dengan gembira dengan tidak melihat apa efek terjadinya politik uang.

Tidak disadari bahwa seoarang wakil rakyat berjuang sekuat tenaga menjadikan usulan program kerja dan memperjuangkan wilayahnya maju dan berkembang mulai bidang insfrastruktur, jalan jembatan serta fasilitas lainnya untuk kepentingan masyarakat dan hasilnya masyarakat menikmatinya namun saat pemilu terjadi sangat ironis, masyarakat lupa akan jasa seoarang anggota dewan yang sudah membangun daerahnya, memberikan fasilitas lain serta program penguatan ekonomi lainnya dan terhapus oleh politik uang dan masyarakat menyambutnya tanpa berpikir apakah tawaran tim sukses tepat untuk dirinya atau belum.

Besok Rabu, 14 Februari 2024 sikap politik masyarakat ditentukan oleh pemilih itu sendiri, mari mengambil bagian dari jernihnya sikap politik yang tidak dipengaruhi oleh arahan memilih namun lakukan hal mendasar bahwa apa yang diarahkan calon adalah tepat dan siap mengikuti namun kebebasan memilih tetap ada ditangan penentu pilihan yakni saat mencoblos di bilik suara.

Tentukan pilihan anda, ingat betul rekam jejak atas calon yang kita pilih, kesampingkan pengaruh media sosial yang tidak jelas sumbernya dan gunakan mas tenang sebagai sarana memilih dengan hati nurani, cerdas menentukan sikap dan cermat dalam mengambil keputusan.

SELAMAT menjalankan PESTA Demokrasi,

 

  • Bagikan
error: Content is protected !!