Jelang Pemilu 2024, Partai Politik Mulai Pasang Kuda – Kuda

EDITORIAL : Apa yang diharapkan masyarakat dalam menghadapi pemilu serentak tahun 2024, tidak lain adalah menempatkan sosok pemimpin yang dianggap mampu mengayomi, melayani dan memberikan kepastian untuk kehidupan yang semakin maju.

KPU baru saja mengagendakan peluncuran maskot menuju pemilu 2024, atau jelang 2 tahun menuju hari pemungutan suara, lalu bagaimana aksi sejumlah parpol baik pengusung dan pendukung, terlihat mereka mulai dengan pasang kuda – kuda.

Dari data yang dirilis sejumlah media bahwa KPU sangat jelas minta dukungan semua pihak untuk menyukseskan gelaran besar pemilu 2024 baik dari segi data pemilih hingga dukungan dana yang semuanya dalam rangka membuat gelaran hajat Indonesia sukses termasuk diantaranya adalah dukungan internet masuk desa.

Dukungan internet tersebut dimaksudkan sebagai upaya mensingkronkan sistem pendataan pemilu secara elektronik, sebagaimana Kalimantan Tengah dan Indonesia secara umum masih banyak lokasi blank spot termasuk diantaranya adalah wilayah Pulang Pisau yang masih terdapat puluhan desa yang dalam kondisi jaringan minim dan ini salah satu kendala yang dihadapi dalam pemilu 2024 jika semua harus diberlakukan sistem rekapitulasi elektronik, alhasil sama persis dengan pelaksanaan pemilu tahun terdahulu.

Dan yang paling penting hingga kini sejumlah tokoh yang akan maju dalam pemilu 2024 belum juga final, namun kuda – kuda politik partai sudah mulai membuka akses hingga pelosok desa termasuk para petinggi partai dan pengurus untuk memaksimalkan roda partai menuju akar rumput.

Lagi – lagi pertarungan merebut simpati masyarakat juga akan dilakukan untuk menarik suara sebanyak – banyaknya dan tak menutup kemungkinan gerbong komunitas akan segera merapatkan barisan dan uniknya disejumlah daerah-pun yang menjadi isu global adalah memaksimalkan penggunaan fasilitas negara dengan rapi dan terstruktur.

Hampir tak ada bedanya, kata gerakan ter-struktur dan massive kerap membutakan calon – calon pemilih sebab gaya yang dipakai adalah gaya janji politik 5 tahunan, ini penting menjadi catatan perjalanan panjang setiap penyelenggaraan pemilu baik legislatif dan pilkada serta pilpres semua hampir menyamarkan antara menarik simpati atau menebar janji politik.

Kini masyarakat dituntut untuk menengok ke belakang saat hajatan pemilu digelar, belajar dari pengalaman bahwa jelang pemilu semua yang pernah dekat akan merapat dan yang pernah jauh akan berteduh, dari ujung ke ujung tujuannya adalah memperbaiki hubungan melalui jembatan ekonomi, sosial, budaya, agama dan sebisa mungkin menggerakan potensi masyarakat disemua sisi kehidupan.

Jika tidak jeli masyarakat akan digiring untuk menjadi tim pemenangan, masyarakat diberi janji untuk ikut dalam lingkaran tersebut sehingga bendera kemenangan akan dicapai dengan cara dan sistem apapun demi kemenangan peraih suara terbanyak dan lagi-lagi target disetiap kantong menjadi janji politik yang tak terpisahkan.

Penulis dalam hal ini mengajak untuk mencermati makna sebuah gerakan terstruktur dan massive, ini penting dipahami sebab ibarat kata penjahat akan mencari mangsa sebagaimana mangsa tak menyadari bahwa bahwa dia adalah korban, namun dalam hal pemilu tidaklah demikian.

Masyarakat dituntut untuk melihat betul semua sisi sang calon pemimpin dengan cara banyak mendengar, melihat dan mengamati dari berbagai sisi informasi yang berkembang, jeli terhadap uraian kata dan nada yang terlontar dari sang calon baru kemudian jeli mengamati sekeliling kita terhadap tim – tim yang bertebaran untuk menarik pemilih dan jika tidak jeli maka pemilih akan menjadi korban janji dalam kampanye.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pemilu adalah ajang kompetisi untuk memberikan pendidikan politik masyarakat, pemilu layaknya adalah soal ujian sekolah dimana sebelum menjawab tentu akan banyak membaca agar setiap soal dapat dijawab dengan baik.

Semoga pemilu 2024 berjalan sukses sebagaimana harapan seluruh elemen anak bangsa, suksesnya pemilu adalah sukses bersama dan melahirkan pemimpin impian seluruh komponen anak bangsa dengan dan dari berbagai komunitas serta kepentingan mewujudkan Indonesia Maju.

Terakhir, bermimpilah dan berusaha wujudkan mimpi indah untuk pemilu yang adil, jujur dan terpenuhi kepuasan dari mimpi kita, selamat berjuang untuk mewujudkan mimpi jadi kenyataan.*.*

Respon (63)

  1. To presume from present dispatch, follow these tips:

    Look fitted credible sources: https://lostweekendnyc.com/articles/?alarm-mode-identifying-media-coverage-that-creates.html. It’s eminent to safeguard that the newscast roots you are reading is reliable and unbiased. Some examples of good sources subsume BBC, Reuters, and The New York Times. Announce multiple sources to get a well-rounded aspect of a discriminating news event. This can help you get a more ended picture and dodge bias. Be aware of the angle the article is coming from, as set respectable telecast sources can be dressed bias. Fact-check the information with another fountain-head if a news article seems too sensational or unbelievable. Always be unshakeable you are reading a known article, as scandal can change-over quickly.

    By following these tips, you can evolve into a more informed news reader and better apprehend the everybody around you.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!