SKNews, Seruyan – Tingginya angka kasus stunting yang terjadi di wilayah Kabupaten Seruyan, Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, meminta pemerintah daerah (pemda) untuk segera melakukan upaya dan langkah strategis.
Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo menyebut, berdasarkan data yang disampaikan oleh pemerintah pusat dan Provinsi Kalimantan Tengah, kasus penyebaran stunting di Seruyan saat ini berada di angka 34,7 persen.
“Kasus stunting kita saat ini berada di angka 34,7 persen, memang pemda mengklaim hal ini berbanding terbalik dengan data di lapangan yang hanya berada di angka 19,7 persen,” katanya, Selasa, (28/3/23).
Menurutnya, permasalahan kasus stunting saat ini menjadi perhatian serius dari pemerintah pusat hingga daerah, mengingat stunting merupakan penyakit gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada seorang anak.
“Kami minta pemda melalui instansi terkait menanggulangi bahkan dapat menekan angka penyebaran secara maksimal, tentu hal ini menjadi rekor buruk jika dibiarkan tanpa adanya trobosan yang dilakukan,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Seruyan Yulhaidir yang diwakili wakil bupati Iswanti menyampaikan, untuk lebih memastikan kasus penyebaran stunting, pemda akan melakukan pendampingan bersama pihak terkait untuk bersama-sama menarik sampel di seluruh kecamatan, terhadap balita atau anak yang memang terdiagnosa kasus kesehatan yang berbahaya ini.
“Langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan dalam percepatan penurunan stunting, diantaranya melakukan pendampingan calon pengantin, pendampingan ibu hamil, pendampingan ibu pasca persalinan, dan pendampingan anak usia 0 sampai 59 bulan. *.*