Pencegahan Dini Karhutla Tanggungjawab Bersama

  • Bagikan

SK News – Pulang Pisau : Pencegahan dini Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Pulang Pisau merupakan tanggungjawab bersama. Implementasinya melibatkan semua pihak, baik tokoh masyarakat, organisasi, dan perkumpulan masyarakat.

Hal itu ditegaskan Kapolres Pulang Pisau, AKBP. Yuniar Ariefianto melalui Kapolsek Kahayan Hilir, Ipda Widodo dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama dengan unsur kecamatan yang melibatkan Camat Kahayan Hilir dan Danramil Kahayan Hilir, Rabu (3/6/2020) di halaman Mako Polsek Kahayan Hilir.

Selain unsur kecamatan, dalam kesepakatan itu juga dilibatkan  ormas dan 3 kepala desa serta 1 Lurah yang pada 2019 lalu mejadi kawasan desa terdampak Karhutla.

Kapolsek mengatakan, bahwa pencegahan dini karhutla perlu menjadi perhatian serius berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat, organisasi, dan perkumpulan masyarakat lainnya sebagai upaya tanggung jawab bersama.

Kapolsek juga mengatakan bahwa tahun 2019 lalu merupakan tahun yang menjadi perhatian semua pihak sehingga dari pengalaman tahun tersebut pihaknya merasa perlu melakukan berbagai upaya dalam pencegahan dini.

‘Kahayan Hilir pada Karhutla 2019 merupakan wilayah yang banyak terdapat titik api sehingga acara digelar merupakan tekad bersama dalam pencegahan Karhutla tahun 2020,” ucap Kapolsek.

Danramil Kahayan Hilir, Kapten Julius dalam paparannya bahwa terkait Karhutla tahun ini diprediksi musim kemarau akan lebih pendek dibanding tahun lalu. Namun hal ini juga wajib disikapi dalam upaya pencegahan dini sebagaimana tahun 2019 adalah kejadian yang menjadi pengalaman tersendiri sehingga pencegahan dini harus dimulai sejak dini dengan cara sosialisasi melalui berbagai lapisan masyarakat.

“Di tingkat desa saya sarankan untuk para kades dan lurah mengadakan kegiatan serupa tentang bahaya karhutla dengan mengundang tokoh berbagai lintas,” kata Kapt. Julius.

Sementara itu camat Kahayan Hilir, Drs. Sugondo mengatakan bahwa Karhutla 2020 ini harus disikapi bersama agar tidak ada kejadian serupa seperti 2019 yang sangat merugikan semua pihak baik kesehatan dan ekonomi. (asri/rt/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!