SKNEWS, PULANG PSAU – Setiap 22 Desember adalah hari istimewa bagi kaum perempuan, mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat menempatkan hari ibu sebagai hari istimewa pada tanggal 22 Desember pun demikian pada tahun 2022 ini sebagaimana hari ibu diperingati secara nasional oleh seluruh lapisan masyarakat.
Di Pulang Pisau sendiri Hari Ibu diperingati di sejumlah media social, beranda FB hingga media lainnya mempunyai peranan penting untuk mengagungkan sosok perempuan yang bernama ibu, demikian juga bagi kalangan pejabat di Pulang Pisau yang bupatinya adalah sosok seorang perempuan peringatan hari ibu dilangsungkan di GPU Handep Hapakat bersama kaum ibu di lingkungan pemkab Pulang Pisau.
Suasana riang gembira mengiringi setiap detik demi detik kebersamaan antar para perempuan yang hadir dalam momentum hari ibu tahun 2022 di Bumi Handep Hapakat Pulang Pisau, potong tumpeng diiringi nyanyian selamat hari ini sontak membuat suasana menjadi penuh khidmat membaur dalam suasana tersebut.
Bupati Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang yang hadir membacakan sambutan menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam sambutan yang dibacakan bupati disampaikan bahwa Hari Ibu yang selalu kita peringati, merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi kita kepada perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
Sejak Kongres Perempuan Pertama di tahun 1928, yang menjadi tonggak perjuangan perempuan Indonesia, perempuan Indonesia sudah sangat berperan dalam derap pembangunan di Indonesia sehingga dari perspektif kesetaraan gender pun, perbedaan peran perempuan dan laki-laki di Indonesia bisa dianggap secara umum terlihat tidak terlalu tampak perbedaan yang sangat ekstrem, meskipun masih ditemui isu gender di berbagai bidang pembangunan.
“ Pandemi Covid-19 saat ini memperlihatkan bahwa perempuan mendapat beban lebih berat, seperti hasil survei yang dilakukan oleh UN Women bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Indosat Ooredoo, bahwa pandemi Covid-19 telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan dan ketidaksetaraan gender serta dapat mengancam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s),” Sebutnya.
Diharapkan Melalui PHI ke-94 Tahun 2022 ini, bahwa perempuan-perempuan Indonesia di generasi masa kini dalam segala aktivitasnya, tidak melupakan makna dari perjuangan perempuan Indonesia di masa yang lalu. Khususnya perempuan generasi millennial. *.*