SKNEWS, PULANG PISAU – Sandung adalah tempat menyimpan tulang orang yang sudah meninggal, Peletakan tulang di sandung dilakukan setelah Upacara Tiwah sedangkan upacara Tiwah dilakukan oleh Suku Dayak Kalimantan yang beragama Hindu Kaharingan.
Dengan semakin banyaknya penganut Hindu Kaharingan yang pindah ke agama Kristen dan Islam, maka semakin jarang kita temukan sandung pada daerah perkotaan saat ini, namun sandung bisa kita jumpai pada beberapa wilayah di Kalimantan Tengah yang masih kental akan ajaran Hindu Kaharingan.
Pada beberapa lokasi, sandung sudah menjadi sesuatu yang langka, bahkan dijadikan sasaran pencurian benda-benda bersejarah dan pada desa-desa yang pernah menyelenggarakan upacara tiwah, maka kita akan melihat di tempat tersebut ada sandung.
Keberadaan Sandung di Kalimantan Tengah tidak saja dijadikan ritual adat dan kegiatannya lainnya namun di beberapa sandung yang eksis justru menjadi daya tarik serta menjadi salah satu potensi wisata, seperti sandung di desa bukit rawi Kahayan Tengah Sandung Lawak Surapati Jaya.
Namun berbeda dengan beberapa sandung yang lainnya, sering kita jumpai dalam kondisi tak terawat dan baru di bersihkan saat digunakan sebuah acara, bahkan pemilik dari sandung sendiri tak sedikit yang tidak berada di lokasi dekat sandung sehingga sulit untuk merawat.
Saroni salah seorang yang berada di salah satu sandung di wilayah kecamatan Pandih Batu kondisinya sangat memprihatinkan, rerumputan tinggi dan beberapa fasilitas rusak, ini diharapkan bisa kembali di perbaiki agar menjadi daya tarik tersendiri keberadaan sandung yang mulai sedikit.
“ Dulu sandung ini sangat bagus pak, tapi sekarang gak terawat, padahal sayang ya sandung ini bisa menjadi salah satu potret ragam budaya di Kalimantan Tengah, tapi memang sih kadang jika ada keluarganya datang atau ada acara baru dibersihkan, “ ucapnya saat berada di dekat lokasi sandung di pandih batu.*.*