Menakar Popularitas vs Kekuatan Politik Uang

  • Bagikan
Uang dan Pendewasaan Politik di Pesta demokrasi 2024. Foto : Ilustrasi Sk News

Catatan Redaksi : Iklim politik di Indonesia sudah tak asing lagi jika tidak diukur dengan kekuatan finansial, Isitas ( Uang ) menjadi barometer sebuah kekuatan politik, entah hal tersebut bisa hilang di angka tahun berapa dan dengan pola seperti apa yang jelas di pemilu ( tahun politik 2024 ) uang masih mendominasi alat perekat politik yang utama.

Jika dilihat dari kompetensi dari para calon pemimpin kita baik ditingkat atas hingga bawah ( DPRD kabupaten dan kota ) maka mereka masih disibukkan dengan mengatur management keuangan, sistem membagi serta menebar kekuatan finansial yang notabene juga ditunggu oleh masyarakat calon pemilih dan beragam.

Sebuah fenomena yang harus disadari dengan pemahaman yang kuat bahwa sistem politik kita masih sebatas pemahaman siapa yang datang membawa uang, dan bukan soal program yang diusung atau bahwa proyek pekerjaan yang sudah diberikan ke masyarakat saat para wakil rakyat duduk selama 5 tahun di kursi wakil rakyat.

Tak ada kata lain bahwa pemilu 2024 masih kental diwarnai oleh larisnya penjualan amplop berbagai ukuran, ini tentu akan menjadi barometer para plitikus pemula, senior dan kawakan, semua masih disibukkan dengan sistem pembangian uang paku ( uang upah mencoblos ).

Sistem pendewasaan politik masyarakat masih perlu diuji puluhan tahun kedepan, yang hanya bisa ditangkis dengan keteladanan politik, kompetensi serta kualitas para politikus diberbagai tingkatan dan hal tersebut juga sangat disadari bahwa saat menjabat sebagai wakil rakyat tidak hanya sekedar menyerap aspirasi, membahas dalam gedung dewan serta merealisasikan ke dalam peningkatan pembangunan namun yang terjadi adalah pesta demokrasi adalah pestanya rakyat saat para politikus membagi lembaran uang kepada calon pemilih.

Lalu siapa yang bertanggung jawab atas kondisi ini, sementara disisi lain tidak perekrutan bakal calon anggota legislatif yang harus melalui seleksi khusus agar memiliki kompetensi memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, mareka ditampung di partai untuk tujuan pemenuhan calon serta unsur keterwakilan.

Jika kedepan partai memiliki tahapan dan seleksi khusus atas orang – orang yang duduk dikursi dewan maka kursi dewan akan ditempati oleh orang – orang yang kompeten untuk menajdi aanggota DPRD yang handal, mampu melakukan tugas dan fungsi dewan dengan daya debat yang kuat untuk merancang sebuah konsep pembangunan berkelanjutan.

Rakyat saja tidak banyak yang tau kinerja para wakil rakyat, sehingga harus disadari betul oleh rakyat bahwa pesta demokrasi adalah pestanya rakyat untuk berbondong – bondong menuju bilik suara dengan mengantongi pesan singkat, ” PILIHAN SUDAH DITENTUKAN OLEH PESAN SPONSOR,” .

Singkat kata, pesta demokrasi tahun 2024 serentak menjadi cacatan penting sejauh mana pendewaan sistem politik di Indonesia, pendidikan politik masyarakat apakah mampu membendung derasnya arus para ambisius pengincar kursi wakil rakyat, Ayo mengambil bagian dari pengamat politik walau disisi lain kita juga memahami peran politik diatas panggung perpolitikan Indonesia yang masih sangat besar ongkos politik di tahun 2024.

Semua terlibat dan semua terlihat didepan mata, Selamat menyonsong pesta demokrasi 2024, Rabu 14 Februari. Tentukan pilihan anda sesuai hati nurani atau pesan-pesan sponsor.

  • Bagikan
error: Content is protected !!