SK News, Pulang Pisau – Jelang hari raya Idul Adha yang notabene melaksanakan kurban sapi dan kambing justru wabah penyakit mulut dan kuku di indonesia marak dengan kejadian – kejadian yang merugikan peternak akibat dampak tersebut, namun di pulang pisau antisipasi dilakukan dengan berbagai cara. Menyebut kabupaten pulang pisau tidak terlepas dari kehidupan masyarakat transmigrasi, mereka tidak saja hadir sebagai petani namun kehadiran warga transmigrasi juga menjadi penopang ekonomi daerah dalam bidang peternak sehingga menjadikan beberapa kampung di pulang pisau ditetapkan sebagai desa sapi. Sidodadi salah satu desa yang disebut sebagai desa sapi, disamping hampir rata – rata desa di wilayah pandih batu maliku merupakan penghasil ternak sapi terbanyak di pulang pisau bahkan pangsa pasar telah merambah beberapa wilayah kalimantan tengah sebagai wilayah pemasaran hasil ternak sapi dari pulang pisau. Kini peternak di kuatirkan oleh adanya wabah penyakit mulut dan kuku sehingga langkah antisipasi yang dilakukan dinas pertanian bidang peternakan adalah memberikan pemeriksaan rutin terhadap hewan peliharaan masyarakat baik melalui kelompok tani maupun perorangan. Slamet Untung Rianto menyebut bahwa pola pembinaan peternak sapi adalah dengan asuransi dan pemeriksaan rutin dari tim medis peternak yang ada di wilayah pulang pisau, termasuk antisipasi adanya penyakit mulut dan kuku. ” Kami dari dinas pertanian mengusahakan peningkatan produksi ternak sapi terutama di wilayah pulang pisau, dan juga keinginan petani untuk melakukan perlindungan peliharaanya terutama kesehatannya untuk kita masukkan ke program asuransi yang dimana asuransi ini melindungi peternak – peternak agar tidak terjadi sesuatu. ” ucap Slamet. Slamet menyebutkan bahwa peternak mendapat perlindungan atas terjadinya kecelakaan terhadap hewan yang dimiliki masyarakat termasuk pola pembinaan pakan sapi dan jelang Idul Adha ini dinas pertanian menyatakan bahwa hasil ternak dari pulang pisau bebas penyakit mulut dan kuku. *.* |