Kalteng Terbakar, Modifikasi Hujan sudah tak Ada Lagi

  • Bagikan
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo saat meninjau langsung bersama sekda Pulang Pisau dilokasi kebakaran Tumbang Nusa. Foto : Istimewa / Aditya SK News

SKNEWS, PULANG PISAU – Masyarakat Kalteng harus ikut prihatin untuk saling menjaga agar luasan lahan tak terus menerus bertambah, musim kemarau masih melanda daerah ini sementra keterangan yang dihimpun sudah tak ada lagi modifikasi hujan buatan di Kalimantan Tengah dn hanya menunggu keajaiban alam dan Rahmah turunnya hujan di Bumi Kalimantan.

Kebakaran di Kalimantan Tengah terus bertambah sementara keterbatasan sarana prasarana juga semakin berkurang bahwa kini isu pokok nasional bahwa wilayah Tumbang Nusa tak boleh terbakar kini gak mampu lagi dipertahankan, bahwa lahan diwilayah Nusa tersebut kini telah menyumbang terbanyak asap yang mauk diwilayah kota Palangkaraya.

Sulitnya medan yang terbakar menjadi bahan renungan tersendiri bahwa hutan dan lahan di kalteng masih banyak yang maih belum tergarap secara menyeluruh sehingga kondisi semak belantara juga menjadi alasan semakin mudahnya lahan dan hutan Kalimantan terbakar semakin meluas.

Ketersediaan air semakin menipis, sementara sebuah informasi diterima dari wakil gubernur Kalteng bahwa saat ini modifikasi hujan sudah tak ada lagi sehingga kemarau yang terjadi diharapkan hingga bulan Oktober sudah ada kirim hujan turun.

” Masalah karhutla ini menjadi atensi utama sebagaimana puncak kemarau panjang hingga bulan Oktober berharap akan turun hujan sedangkan modifikasi hujan sudah ditarik ke pusat dan hal yang paling utama perhatian kita adalah mengamankan jalur penerbangan, jalur ini gak boleh terputus sebab jalur transportasi adalah hal pokok tumbuhnya perputaran ekonomi masyarakat,” ucap Edy Pratowo.

Kunjungan yang dilakukan saat di wilayah Tumbang Nusa bersama sekda Pulang Pisau juga menjadi titik pokok untuk bahan mengambil kebijakan lanjutan sehingga tim dan masyarakat hendaknya saling bekerjasama untuk menangani serta menahan diri agar masyarakat tak lagi membakar lahan karena efek yang ditimbulkan sangat berdampak besar. *.*

  • Bagikan

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!