Hampir 300 Hektar Lahan Pulang Pisau dilalap Api

  • Bagikan
Osa Maliki, Kalaksa BPBD Pulang Pisau saat dimintai keterangan terkait luasan lahan terdampak karhutla. Foto : Aditya SK News

SKNEWS, PULANG PISAU – Dalam kurun waktu 9 bulan terakhir penyebaran lokasi kebakaran hulan dan lahan di wilayah Pulang Pisau mencapai 298 hektar lebih, hingga saat ini kasus karhutla masih terus meluas dibeberapa lokasi berbeda.

Sedikitnya 5 wilayah kecamatan di Pulang Pisau terjadi kasus kebakaran hutan dan lahan, kasus terjadi banyak disebabkan dilokasi yang jauh dari hunian penduduk dengan banyak faktor yang dilakukan akibat ulah manusia yang kurang peduli dan tak menyadari bahaya atas kejadian karhutla.

Kalaksa bpbd Pulang Pisau, Osa Maliki menegaskan bahwa luasan kebakaran hutan dan lahan di Pulang Pisau terus mendapat penanganan serius dari berbagai lintas sektor namun upaya yang dilakukan juga mendapat berbagai kendala dilapangan akibat sulitnya akses jalan menuju lokasi kebakaran tersebut.

Tercatat dari bulan Januari hingga september 2023 luasan lahan mencapai hampir 300 hektar pada 600 hotspot terjadi  lahan dilokasi berbeda dengan kasus wilayah terluas karhutla berada di kecamatan Sebangau Kuala, Kahayan Kuala, Kahayan Hilir, Pandih Batu, Kahayan Tengah.

Osa menguraikan bahwa penanganan karhutla dilakukan dengan selalu memantau kasus harian dan pelaporan bejenjang sedangkan tim yang diterjunkan juga merupakan tim gabungan.

“ Sejak Januari hingga September sudah hampir 300 hektar terbakar dari 600 titik di wilayah Pulang Pisau, lokasi yang terbakar ini rata-rata jauh dari hunian penduduk dan sulit ditembus jalur darat sehingga langkah inilah yang terus kita lakukan koordinasi berjenjang, saya berharap masyarakat terus mewaspadai tiitk api dan ikut peduli agar penyebaran karhutla tidak terus terjadi,” ucap Osa.

Jika dilihat dari kesiagaan tim ditegaskan bahwa tim karhutla sangat siap untuk melakukan aksi pemadaman atas setiap kejadian namun kendala yang paling berat dihadapi adalah lokasi yang jauh dari pemukiman dan sulit dijangkau peralatan apapun kecuali water booming.*.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!