SKNews, Seruyan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan menggelar rapat dengar pendapat (RDP), bersama koperasi serba usaha danau sejahtera (kosudra) dan ahli waris, namun dalam RDP ini pihak koperasi tidak hadir dan tidak memberikan keterangan.
Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo mengatakan, sangat disayangkan rapat yang dilaksanakan tidak dapat dihadiri pihak koperasi. Padahal undangan secara resmi sudah dikirimkan, namun tidak ada tanggapan maupun balasan. Sehingga rapat hanya mendengarkan permasalahan dari salah satu pihak yakni ahli waris.
“Permasalahan antara ahli waris dan pengurus kosudra di Desa Sembuluh sudah lama terjadi, dimana ahli waris yang keluarganya sudah meninggal tidak dibayarkan haknya,” katanya, Selasa, (23/5/23).
Menurutnya, pihak ahli waris sudah melakukan berbagai cara dan mengambil langkah-langkah, namun masih tidak ada respon dari pihak koperasi. Bahkan, yang memberatkan koperasi mengambil keputusan yang anggap tidak sesuai dengan aturan.
“Informasi dari para ahli waris, bahwa pengurus kosudra sudah tidak memperdulikan bahkan memberikan tanggapan terhadap keluarga yang memang berhak menerima haknya,” ujarnya.
Ketua menambahkan, untuk menyelesaikan permasalahan ini legislatif menggelar RDP, dengan kembali mengundang pengurus kosudra. Apabila pihak koperasi kembali tidak memenuhi undangan, maka legislatif akan mengambil langkah tegas dengan membentuk tim pansus.
Sementara itu, perwakilan ahli waris dari kosudra Desa Sembuluh, Ifransyah mengungkapkan, dalam kegiatan rapat yang dilaksanakan pihaknya masih belum dapat menerima karena pihak koperasi tidak hadir.
“Dalam hal ini pihaknya hanya menuntut keadilan dari koperasi, karena hingga saat ini hak ahli waris belum diserahkan dan ditunda pembayarannya oleh pihak kosudra,” ungkapnya. *.*
