Belajar Memilih dari Debat Capres 2024

  • Bagikan

Catatan Redaksi – Publik teruji dari panggung debat calon presiden yang digelar TVRI Nasional, 3 pasang capres adu wawasan, mengendalikan emosi serta mengeluarkan jurus jawaban yang nilai akhirnya untuk mencerdaskan politik masyarakat dalam menentukan pilihan.

Arah kebijakan pemerintahan dari sang pemenang capres menjadi tolok ukur untuk kemajuan bangsa Indonesia ditengah krisis kepercayaan atas kinerja presiden sehingga ajang kompetisi 5 tahun dalam pesta demokrasi harus mampu mengukur kemampuan calon pemimpin bangsa melalui debat publik.

Apakah masyarakat sudah belajar dari setiap kata dalam panggung debat publik yang digelar oleh KPU RI malam itu, Tentu belum sepenuhnya bisa terukur, namun setidaknya mereka yang menyimak akan tau kualitas masing – masing calon presiden.

Redaksi mencatat bahwa untuk mengambil sebuah sikap maka publik harus mendapatkan porsi yang cukup dari lahirnya pilihan berdasarkan hari nurani, walau pada akhirnya pesta demokrasi lahir dari sebuah partai politik.

Dalam catatan redaksi memberi harapan besar masyarakat untuk tidak mengambil porsi sebagai pengikut partai sebab dalam perjalananya partai sudah mengusung pasangan yang dianggap baik menurut mereka hasil dari konfigurasi sebuah kepentingan kelompok untuk melahirkan presiden yang diusungnya sehingga wajib hukumnya untuk dipilih kelompok partai tersebut.

Lalu, bagaimana dengan masyarakat yang tidak masuk dalam lingkaran partai, simpatisan dan pengusung, maka jawaban masyarakat bebas untuk menentukan sikap politiknya berdasarkan hari nurani.

Salah satunya adalah melalui panggung debat publik, dari ajang ini masyarakat akan mendapatkan pilihan hati, menentukan sikap politik untuk tepat memilih capres sesuai pemahaman diri kualitas dari melihat dan menyaksikan langsung dari ajang debat publik.

Debat publik adalah ajang memilih bagi masyarakat kepada siapa menjatuhkan pilihan dibilik suara nanti, Rabu ( 14 / 2 / 2024 ) nanti.

Dengan debat publik kita akan bisa memiliki penguatan diri untuk menentukan sikap politik tanpa intervensi partai politik dan hasilnya benar – benar dari hari nurani masyarakat hingga lahirlah presiden berkualitas.

Pertanyaan yang sering muncul adalah pengaruh media sosial yang semakin deras menawarkan sebuah pilihan, ingat … Media sosial adalah hal yang diedit, dipotong, disimpulkan oleh seseorang yang tidak kita kenal berdasarkan pemahaman pribadi agar publik terpengaruh dan akhirnya digiring pada pilihan namun debat publik adalah sarana pendidikan politik yang nyata.

Debat publik lahir dari penyelenggaraan pemilu, disiarkan secara langsung dan masyarakat secara utuh bisa melihat, mendengar dan menilai secara pribadi sejauh mana kualitas calon pemimpin bangsa ini.

Akhirnya redaksi mencatat bahwa dari debat publik masyarakat akan bisa memilih serta menentukan sikap politik dan disini masyarakat harus kuatkan diri untuk menentukan pilihan agar lahir pemimpin bangsa yang cerdas, piawi, berpandangan luas serta memiliki program yang akan membawa bangsa ini semakin memberikan kepastian dalam sebuah tangga kemajuan bangsa yang mampu mendapatkan legitimasi yang cukup untuk membawa arah kebijakan pembangunan yang memihak kepada rakyat, bukan golongan atau komunitas. *.*

  • Bagikan
error: Content is protected !!