Upaya UMKM Bertahan ditengah Pandemi COVID – 19, Seberapa Tangguh ?

Sebuah Webinar mengangkat tema, UMKM tangguh ditengah Pandemi Covid-19, Jum'at, (4/12/2020 ).

Agus Sudibyo dari dewan pers diakhir Webinar berpesan semua jurnalis harus bersama melakukan inovasi dalam pemberitaan lokal sebab menurutnya kalo bukan jurnalis lokal lalu siapa lagi yang mampu mempromosikan budaya lokal ini untuk bangkit dari pemulihan ekonomi dari budaya yang sangat beragam di Indonesia.

 

Suarakahayannews.com, KALTENG – Dimasa sulit saat ini sebuah usaha akan lebih teruji bagaimana management tersebut dijalankan ditengah badai pandemi covid 19 yang belum kunjung berkesudahan.

UMKM di Indonesia ini sangat beragam, ada yang maju dan ada juga yang tak berkembang bahkan ada yang mati suri, dari pengamatan seorang Jakky Mussry pembisnis dari Markplus inc dalam paparan strategi bisnis diberbagai goncangan iklim menilai bahwa hadirnya pemerintah dalam mengatasi krisis UMKM tak sedikit dana dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional tapi lagi – lagi pelaku usahalah nilai akhirnya sejauh mana bisnis mereka bertahan atau berkembang.

Pemerintah tak bisa dimintai tolong menaikkan pelanggan tapi pemerintah hanya hadir dalam mengamankan dan memfasilitasi kondisi sehingga hanya UMKM yang benar – benar punya skill yang mampu menaikkan omset ditengah pandemi.

Menurutnya seorang pembisnis tidak hanya cukup kreatif tapi harus inovasi menyusun  strategi diberbagai kondisi, mencoba melihat peluang ditengah tantangan secara terukur di era digitalisasi.

Sementara itu seorang pemimpin redaksi Bisnis Indonesia, Maria Benyamin dalam diskusi peran media ditengah tantangan ekonomi yang paling utama adalah memberikan informasi yang tepat agar jangan panik, memberi edukasi kepada masyarakat pentingnya beradaptasi dengan protokol kesehatan dan peran pers dalam mengaawal kebijakan pemerintah.

” PERS mempunyai peran yang penting sebab bagaimana seorang jurnalis mampu menolong masyarakat ditengah mereka sendiri juga mengalami hal yang sama, ini adalah tantangan seorang jurnalis dalam menyiasati kondisi yang terjadi, ” kata Maria via zoom discussion, Jum’at, ( 4/12/2020 ).

Suratman, salah seorang pemimpin redaksi metrokalimantan.com dan suarakahayannews.com dalam diskusi tersebut juga ikut bergabung dengan mengangkat persoalan UMKM yang tak mampu lagi bangkit pasca pandemi covid 19 namun disisi lain UMKM baru malah bermunculan menangkap peluang ditengah pandemic, sebagai contoh pelaku usaha online dadakan.

Dijelaskan bahwa UMKM yang mendapat bantuan dari pemerintah adalah UMKM kecil dan setelah dibantu mereka juga bingung bagaimana keluar dari persoalan ekonomi sulit saat ini dan mereka justru bantuan tidak mampu mengembangkan usaha dan bahkan bantuan tersebut terpakai untuk bertahan hidup.

Dalam diskusi tersebut hadir presiden Tjancukers, Tedjo Sujiwo dalam paparannya mengatakan bahwa pelaku seni hadir dengan inovasi dengan pentas virtual dan hasilnya juga mampu berbagi dengan seniman lain yang tidak mampu lagi menggelar hal tersebut namun mereka itu pelaku seni maestro.

Tedjo mencontohkan pagelaran yang sukses dilakukan secara virtual cukup memberikan warna didalam dunia seni, menurut Tedjo saat ini yakin masyarakat masih banyak yang berkecukupan tapi bagaimana kesenjangan ini dibagi dengan saling membutuhkan, dicontohkan sepeda saja seharga 300juta dibeli tapi disini lain masyarakat bawah sedang kesulitan ekonomi kehidupan.

Disini peran media sangat penting dalam melakukan edukasi, angkat sebuah ajakan moral semisal matikan mesin cuci dan undang tetangga yang tak mampu agar untuk datang mencuci baju orang yang mampu.

Pelaku seni bukan soal persoalan makan tapi perlu ekspresi, disini para jusnalis harus hadir memberi ruang pelaku seni untuk ruang mereka berkreasi sehingga akan menjadi gerakan masiv di media massa.

Agus Sudibyo dari dewan pers diakhir Webinar berpesan semua jurnalis harus bersama melakukan inovasi dalam pemberitaan lokal sebab menurutnya kalo bukan jurnalis lokal lalu siapa lagi yang mampu mempromosikan budaya lokal ini untuk bangkit dari pemulihan ekonomi dari budaya yang sangat beragam di Indonesia. ( suratman – red )

Respon (56)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!