Rindu Pasar Ramadan, UMKM Pilih Market Online

Suasana pasar Patanak Pulang Pisau dimana pedagang secara inisiatif membuka pasar ramadan mandiri, sementara pasar ramadan yg biasa dibuka oleh pemerintah hingga tahun ke 2 pandemi belum juga membuka pasar ramadhan. Foto : Gerriyawan

SK News, Pulang Pisau – Setiap datang bulan ramadan diwarnai dengan sejumlah menu makanan dan kue untuk berbuka puasa, susana pasar ramadan memberi warna warni serta menampilkan berbagai macam usaha kecil masyarakat khususnya dibidang kuliner.

Ramadan ditengah pandemi covid-19 masuki tahun ke – 2 ini belum memberikan suasana baru hadirnya pasar ramadan sekalipun kasus terkonfirmasi positif sudah mereda di Bumi Handep Hapakat.

Disejumlah daerah di wilayah Kalimantan Tengah pasar ramadan mulai digelar baik di kota Palangkaraya dan wilayah kabupaten lainnya termasuk di kabupaten Kuala Kapuas dan kondisi ini membuat pelaku usaha kuliner memilih berjualan dilapak mereka sendiri bahkan berjualan melalui jasa internet juga menjadi harapan baru para prngusaha kuliner di Pulang Pisau.

Salah seorang yang merindukan pasar ramadan, Haji Yanah mengaku bahwa di Pulang Pisau ini belum ada tanda – tanda dibukanya pasar ramadan sehingga saat dirinya berkeinginan menikmati buka puasa dengan jajanan selalu melihat para pelaku UMKM mengelar lapak masing – masing bahkan pasar online juga menjadi pilihan para pedagang kuliner.

” Di daerah lain kita lihat dari medsos banyak yang dilalukan oleh pemerintah setempat tapi kok Pulang Pisau gak ada kenapa ya, rasanya kurang ramai suasana ramadan tahun ini bahkan saya kerap membeli kue berbuka dari online dan jika mau jalan – jalan juga banyak warga mrnggelar lapak di tempat masing – masing, ” Kata Yanah.

Sambil berbelanja di teras – teras rumah warga yang menjual jajanan Yanah berharap tahun depan pemerintah sudah melakukan pembukaan pasar ramadan biar semarak ramadan lebih terasa.

Kalo berdasarkan pandemi covid-19 dikatakan sudah gak terdengar lagi dan kemungkinan disebabkan oleh tidak ada inisiasi dari pemerintah saja layaknya tahun – tahun lalu, sebab tahun ini saja kota Palangkaraya yang kasus positif paling banyak juga dibuka pasar ramadan.*.*

Respon (58)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!