SKNEWS, PULANG PISAU – Penjabat bupati Pulang Pisau melakukan kegiatan turun desa untuk fokus perhatian terhadap desa yang menjadi lokus stunting, salah satunya diwilayah kecamatan banama tingang menyasar desa Lawang Uru dan Pahawan.
Tidak mengenal hari libur, target penurunan angka stunting harus tuntas di tahun 2024 dengan mengejar prosesntase 10 persen sebagaimana target yang diharapkan pemerintah pusat untuk daerah di Indonesia.
Salah satu program untuk menurunkan stunting di Pulang Pisau, penjabat bupati membuat program turun desa atau turdes, program ini dimaksudkan sebagaimana upaya mengejar target capaian nasional penurunan angka stunting di Pulang Pisau.
Dengan mengunjungi lokus stunting di desa – desa menurut penjabat bupati diharapkan gerakan tersebut diikuti oleh semua pemangku kepentingan agar masyarakat menyadari betul cara menerapkan pola makan dan perhatian kepada anak anak mereka.
Nunu Andriani selaku penjabat bupati Pulang Pisau berharap gerakan kampanye menurunkan angka stunting tidak berhenti sampai saat dirinya turun desa namun juga harus lebih terus dimaksimalkan melakukan pemantauan terhadap anak yang menjadi lokus stunting.
” Kita hadir di desa – desa terhadap desa yang memiliki lokus stunting, sekali lagi ini adalah lokus potensi stunting, jangan dianggap stunting sehingga yang kita berikan adalah bagaimana mendorong desa untuk tidak menjadikan lokus stunting justri akan terjadi stunting, dan salah satunya adalah memberikan cara menyajikan makanan bergisi terhadap anak agar tidak terjadi stunting, dengan tim ahli gizi puskesmas tentu harapan kita produk lokal dapat tersaji dengan nilai gizi seimbang untuk keluarga,” sebut Nunu Andriani.
Praktek memasak oleh tim ahli gizi di wilayah Banama Tingang juga harus menjadi program kegiatan puskesmas setempat mengingat bahwa tak semua masyarakat memiliki pengetahuan khusus cara menyajikan dan mengolah bahan makanan bergizi dari bahan dasar hasil panen lokal. *.*