Petani Dikawasan Food Estate tak Hanya Piawi dalam Pengembangan Padi

Inilah salah seorang pemancing ikan yang banyak terdapat dikawasan food estate. Ikan Papuyu yang ditebar pemerintah telah dapat dinikmati masyarakat. Foto : Suryanah
SKNEWS, BELANTI SIAM – Lahan food estate tidak saja mengembangkan program pertanian namun sinergi dengan kementerian kelautan dan perikanan telah mereaslisasikan penebaran bibit ikan lokal di kawasan food estate diwilayah Pulang Pisau.

Sebagaimana program kementerian kelautan dan perikanan setahun lalu bahwa di kawasan food estate desa Belanti Siam jutaan bibit ikan lokal jenis papuyu ditebar di seluruh pematang persawasan area food estate.

Kini masyarakat lokal sudah bisa menikmati ikan – ikan tersebut dengan cara diambil dengan menggunakan alat tradisional pancing, pemerintah melarang penggunaan alat pengambil ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan.

Dari kondisi yang ada sangat disayangkan populasi ikan dikawasan tersebut tak seimbang sehingga kondisinya ikannya semakin punah akibat banyaknya pemancing yang datang dari luar daerah  .

Ibu Rasiti salah seorang petani dikawasan tersebut menuturkan bahwa populasi ikan dikawasan food estate sebenarnya cukup jika hanya dimanfaatkan oleh masyarakat Belanti namun kenyataanya dilokasi food estate banyak didatangi masyarakat luar untuk mengambil ikan sehingga sering keberadaan ikan lokal sulit ditemukan.

“ Sebenarnya ikan yang ditebar pemerintah dulu sudah cukup untuk kebutuhan masyarakat Belanti Siam dan sekitarnya namun ya karena ikan banyak diambil masyarakat daerah lain sehingga kadang sering sulit untuk mendapatkan dimana titik ikan yang banyak bersarang, namun yang jelas asal para pencari ikan tetap menggunakan bahan tradisional saja mungkin yang masih tetap ada ikan – ikan tersebut,” kata Rasiti.

Dikatakannya pula bahwa kawasan food estate ini petani tidak saja mengembangkan padi namun tanaman lain kini sudah banyak dinikmati baik jenis tanaman tumpang sari, ikan, ternak itik dan jenis lain memberikan pemenuhan kebutuhan yang cukup untuk kesejahteraan petani namun pemerintah juga masih sangat ditunggu untuk stabilkan harga pasar hasil panen ditengah harga pupuk yang semakin mahal.

“ Dikawasan ini petani tidak saja bertanam padi namun tanaman lain juga dikembangkan sebagai tumpang sari, ini sangat membantu kebutuhan kami namun kami juga masih berharap pemerintah hadir dalam perbaikan harga hasil panen serta ketersediaan pupuk subsidi,” ucap Rasiti. *.*

Respon (62)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!