Peringati HAB, Kemenag Canangkan Kerukunan Umat

Bupati Seruyan Yulhaidir (Baju PDH) yang turut hadir dan memimpin langsung Upacara Peringatan Hari Amal Bakti ke 77 tahun 2023. Foto: Said SK_News.

SKNews, Seruyan – Dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan bagi kerukunan umat khususnya menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 77 tahun 2023 ini, Kementerian Agama (Kemenag) mencanangkan kerukunan umat untuk Indonesia hebat.

Peringatan HAB tahun 2022 lalu Kemenag menggelorakan semangat transformasi untuk layanan umat, dan secara bertahap sudah mulai terwujud bahkan hasilnya mulai terlihat, di mana saat ini pelayanan birokrasi lebih cepat dan responsif.

“Rasa syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, karunia, dan anugerah-Nya hari ini kita dapat memperingati HAB ke 77 dengan lancar dan penuh khidmat,” kata Bupati Seruyan Yulhaidir saat memimpin upacara, Selasa, (3/1/23).

Menurut Bupati, peringatan HAB di tahun ini kembali memberikan tugas berat bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag,  karena mencanangkan kerukunan umat beragama yang tentunya sangat fluktuatif dan dinamis, terlebih menjelang pelaksanaan pemilu nantinya.

“Menjelang tahun politik potensi terjadi ketidakrukunan di masyarakat akibat berbeda pilihan politik  sangat memungkinkan bahkan sudah sering terjadi, tentunya perlu kerja keras bersama dan peran besar dari Kemenag,” ujarnya.

Kepala Kantor Kemenag Seruyan, H. Anang Rusli bersama unsur FKPD melakukan pemotongan tumpeng, sebagai bentuk syukuran peringatan HAB ke 77. Foto: Said SK_News.

Selain itu, di tahun politik sering terjadinya politisasi agama untuk meraih efek elektoral, bahkan politisasi di tempat-tempat ibadah sebagai ajang kampanye sangat mungkin terjadi.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag setempat, Anang Rusli berpesan, penggunaan politik identitas menjelang pemilu harus diantisipasi dan dimitigasi agar kerukunan umat tidak ternodai, keluarga besar Kemenag bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pihak terkait harus terdepan dalam membina serta membangun suasana damai.

“Kita perlu bahu-membahu dan bersama-sama bergerak untuk memitigasi pecahnya kerukunan umat, sehingga perjalanan dan tahapan pemilu dapat dinikmati sebagai pesta demokrasi dalam pengertian yang sesungguhnya,” tutupnya. *.*

Respon (62)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!