SKNews, Seruyan – Tahun 2024 ini kebarakan hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Kabupaten Seruyan masih tergolong skala kecil, selama musim kemarau baru ditemukan di tiga lokasi berbeda dan dipastikan jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan, melalui Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Arvian Yuli Artha menyampaikan, sampai dengan bulan September ini karhutla yang terjadi sangat menurun jika dibandingkan dengan sebelumnya. Terlebih kondisi kemarau yang terjadi juga sangat dibantu dengan turunnya hujan.
“Dalam sepekan terakhir sejumlah wilayah Kota Kuala Pembuang, termasuk daerah yang sangat berpotensi terjadinya karhutla dilanda hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Kondisi kemarau basah ini juga membantu mencegah terjadinya karhutla,” katanya, Senin, (9/9/2024).
Dijelaskannya, sebagai mana data yang tercatat karhutla yang terjadi dinilai masih dalam skala yang tergolong kecil. Sejauh ini hanya terjadi di tiga lokasi berbeda, yakni Kecamatan Seruyan Hilir, Seruyan Hilir Timur, dan Seruyan Hulu.
“Kondisi cuaca kemarau basah sangat berdampak positif, kemungkinan terjadinya karhutla dalam skala besar sangat minim. Memang ada 3 lokasi berbeda yang sempat terjadi karhutla, namun semuanya kategori kecil,” ujarnya.
Meskipun berada di musim kemarau basah, posko pencegahan dan penanganan karhutla, tim gabungan, serta masyarakat peduli api (MPA) semuanya selalu bersiaga. Hal ini sesuai dengan ketetapan status siaga bencana karhutla yang sudah berlangsung sejak akhir bulan Juli lalu. *.*