SK NEWS, KALIMANTAN TENGAH – Presiden RI, Ir. Joko Widodo kembali mengunjungi lokasi ketahanan Pangan Nasional sebagai upaya untuk mempersiapkan krisis pangan dunia jika nanti terjadi, kunjungan presiden RI untuk kunjungan kali ini langsung melakukan kegiatan tanam padi dan melihat kegiatan di lokasi food estate dan terakhir presiden bertatap muka dengan masyarakat penerima bantuan Usaha Kecil Mikro.
Melalui serangkaian program yang digagas, pemerintah melaunching food estate sebagai salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020 – 2024. Program yang didirikan sebagai penopang ketahanan pangan nasional tersebut mendapat perhatian dan kunjungan langsung dari Presiden & Menteri Pertanian agar dapat segera produksi tepat waktu khususnya dalam menyongsong musim tanam OKMAR (Oktober – Maret).
Berlokasi di Desa Belanti Siam Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Presiden, Ir. Jokowi dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, didampingi plt. Gubernur, stake holder pertanian, serta Himbara melakukan peninjauan secara langsung, harapannya adalah selain agar dapat segera berproduksi, memenuhi kebutuhan pangan, juga dapat meningkatkan angkatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan, serta tentunya menghidupkan geliat ekonomi di sekitar
Dalam kunjungannya, Presiden dan Menteri Pertanian turut pula melakukan penyaluran bantuan kepada UMKM di Gedung Pertemuan Umum Handep Hapakat Pulang Pisau yang secara virtual juga disaksikan dari mess pemkab Pulang Pisau sebagaimana hal tersebut mengacu pada protokol kesehatan untuk tidak melakukan pertamuan dengan melibatkan orang banyak.
“ Pemerintah memberi perhatian langsung pada proyek ini karena menyangkut ketahanan pangan. Efisiensi produksi pangan, peningkatan nilai tambah petani, penguatan koperasi, dan metode korporasi petani akan terus ditingkatkan. Food estate dibangun untuk memperkuat ketahanan pangan dari hulu ke hilir untuk menjamin pasokan pangan”, ucap Jokowi melalui sambutannya.
Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan tersebut menyebutkan bahwa ini adalah kali kesekian melakukan kunjungan ke Kalimantan Tengah untuk meninjau langsung lokasi food estate, proyek ini dilakukan dengan ekstensifikasi agar pemanfaatan lahan gambut dan rawa menjadi produktif sehingga cocok untuk pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Lebih lanjut, pria asal Sulawei Selatan ini menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan program, dukungan, bantuan, hingga akses permodalan kepada petani, harapannya agar dapat dimanfaatkan secara maksimal agar produktifitas pertanian dan kesejahteraan petani meningkat.
Di Kabupaten yang memiliki slogan “Handep Hapakat” tersebut, Presiden & Menteri Pertanian melakukan peninjauan secara langsung baik melalui darat maupun udara. Food estate yang pada tahap pertama ini ditargetkan siap beroperasi dengan luas lahan 30.000 Ha merupakan program ekstensifikasi pertanian yang dilakukan oleh pemerintah dengan mengubah fungsi lahan agar lebih optimal.
Secara bertahap luas lahan food estate tersebut akan dikembangkan dengan target hingga 164 ribu Ha. Lokasi food estate di Kalimantan Tengah yang berada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kuala Kapuas mayoritas merupakan lahan gambut, rawa, maupun tadah hujan, serta area terdampak pasang surut air laut dan sungai.
Dengan program ekstensifikasi di 2 Kabupaten yang berada di jantung Borneo ini diharapkan pemanfaatan lahan akan lebih optimal, produktif, dan menjadi contoh bagi daerah lain dan selain di Kalimantan Tengah, rencananya pemerintah sudah menyiapkan lahan food estate di Sumatera Utara, serta penyiapan lahan baru di Papua, NTT, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka. ( rt/rls/red )