SKNEWS, PULANG PISAU – Imbas dari naiknya harga minyak goreng diikuti dengan naiknya harga sejumlah bahan kebutuhan rumah tangga lainnya, satu lainnya diantara harga yang ikut naik adalah gas elpiji yang kini harganya kian meroket.
Selain mahal kini keberadaan stock sejumlah barang juga tergolong sulit dicari, sejumlah ibu rumah tangga mengeluhkan harga barang yang kian naik apalagi jelang ramadan bisa diprediksi barang jua ikut naik.
Operasi pasar yang menjual minyak goreng merk biasa belum bisa membuat harga terkendali bahkan merk yang beredar dipasaran seperti yang dijual pada operasi pasar juga ikut naik tembus harga Rp. 20.000,- padahal merk tersebut sebelumnya kisaran Rp. 11.000,-
Julia salah seorang pembeli dipasar harian Pulang Pisau mengaku tak habis pikir jika saat ini harga kebutuuan pokok kian meroket tidak saja minyak goreng yang biasa Rp. 14.000,- kini menjadi Rp. 20.000,- belum lagi minyak goreng berkmerk seperti bimoli harganya tembus Rp. 21.000,- serta harga barang lainnya yang ikut naik juga.
” Gas baru saya beli hari ini dipasaran 33.000 ukuran 3 kilo, kalo ukuran 5 kilo 105.000,- dan ukuran 12 kilo tembus 200 ribu, jauh dari harga waktu lalu apalagi sebentar lagi puasa ramadan pasti bakal naik, ‘ katanya, Minggu, ( 13/3/2022 ).
Dirinya melihat harga barang naik tetap beli sebab itu adalah barang kebutuhan yang wajib dibeli namun untuk mensiasati adalah dengan tidak belanja berlebih, apalagi minyak goreng biar mahal paling yang perlu dilalukan adalah mencoba untuk berhemat penggunaan.
” Ya mau gimana lagi, kita orang kecil cuman bisa melihat dan bila perlu ya beli kalo ada uang, jika gak ada ya beli ala kadarnya saja, biarlah pemerintah yang memikirkan pengendalian harga, ” Kata Julia.
Yang terjadi saat ini menurut Julia adalah harga global, dimana – mana naik apalagi dirinya yang tinggal di tanah Kalimantan pasti akan lebih mahal dari harga di ibukota atau Jawa sehingga diharapkan kepada pemangku kepentingan untuk mengambil kebijakan stabilkan harga agar tak terus naik. *.*