SKNEWS, PULANG PISAU – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak adalah arti peribahasa yang artinya kehidupan didepan kita adalah rahasia Allah, untung maupun malang sering datang tiba-tiba tanpa disangka, manusia hanya berusaha namun Tuhanlah yang menentukan nilai akhirnya, ungkapan tersebut harus terpatri dari jiwa pengabdian seorang Abdi Negara dalam meniti karier menjadi seorang ASN.
Tepat tanggal 23 September 2023, bupati Pulang Pisau akan berakhir masa jabatannya, Pudjirustaty Narang sosok penerus dari tahta pasangan Edy Taty yang menjabat selama periode 2018 – 2023 sementara waktu terus berputar hingga titik akhir segera datang tepat jam 00 wib di hari Sabtu namun sejumlah agenda penting masih memaksa dirinya menuntaskan harapan para ASN untuk dilantik dan diberikan hadiah istimewa sebelum masa berakhir tiba.
Pelantikan pejabat yang ditunggu – tunggu pun tiba tepat di sisa waktu 2 x 24 jam, sediktinya 300 an ASN seyogyanya dipanggil namanya, maju kedepan dan dilakukan sumpah dan janji jabatan, atas peristiwa tersebut banyak posisi ASN tergeser ibarat kata menggoyang kursi untuk dilakukan tahapan pengundian posisi.
Jadwal pelantikan yang diagendakan pada Jum’at ( 22/9/2023 ) jam 13.00 wib molor hingga 3 jam sementara kegelishan ratusan ASN yang belum tahu posisi harus keluar masuk ruangan, gelisah tanpa arah, hilir mudik bolak balik ke kamar kecil, rasa rasa cemas dan gelisah terobati saat bupati Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang akhirnya memasuki ruang utama Gedung Pertemuan Hendap hapakat hingga acarapun dimulai.
Kepanikan para ASN mulai terasa, kecewa dan gembira menjadi pemandangan yang tercermin dari setiap yang mengalami kegelisahan, gundah gulana bahwa rasa kecewa pun banyak keluar dari pernyataan beberapa person atas pergeseran kursi serta OPD tempat dirinya mengabdi selama ini.
Usai pelantikan pun bupati naik podium dengan mengucapkan selamat kepada para ASN yang baru dilantik serta dikukuhkan, pergeseran pejabat adalah hal biasa bagi seorang abdi negara yang tujuannya adalah sebagai upaya penyegaran serta terus melakukan peningkatan kinerja yang sudah terukur kemampuan yang bersangkutan.
” Disisa masa akhir tugas saya sebagai bupati saya sangat berkeinginan melantik para ASN namun karena posisi yang penuh maka pergeseran tidak bisa saya lakukan semuanya sehingga saya mohon maaf jika dalam pelantikan diakhir masa tugas saya ada yang kurang memuaskan, namun sebagai bupati saya berkeyakinan bahwa diwaktu yang akan datang kesempatan tersebut akan datang,” ucap Bupati.
Sejumlah ASN pun ada yang mengaku kurang puas dengan sejumlah kisah yang diluapkan kepada sejumlah media, bahwa tak sedikit yang menumpahkan keluh kesah di media sosial, ini tentu menjadi catatan penting bahwa pesiapan untuk menata kursi bagai menyusun kapas dalam air, tak kunjung penuh hingga tak ada kata puas atas jabatan yang dipikulnya. *.*