Waspadai Nyeri Perut pada Anak, bisa jadi Usus Buntu

Dr.Donny Aditia, penulis karya terkait waspadai gejala nyeri pada perut anak yang diyakini bisa merupakan penyakit usus buntu. Foto : Koleksi.

Pada sakit perut merupakan keluhan yang umum dan sebagian  tidak berbahaya, namun perlu diwaspadai jika nyeri perut berlangsung beberapa hari serta nyeri tak tertahankan. Pada keadaan seperti ini perlu penanganan yang tepat dan cepat.

Usus buntu atau appendix merupakan radang pada organ atau usus yang berbentuk kecil yang menempel pada usus besar pada daerah perut kanan bawah. Peradangan appendix dalam kedokteran disebut “Appendisitis”

Apa Penyebab Appendisitis atau Usus Buntu?

  1. Awalnya terjadi penyumbatan pada usus buntu ini disebabkan karna konsumsi makanan yang rendah serat, biji-bijian, bahkan parasite (cacing)
  2. Bentuk dari appendix yang bengkok dikarenakan berbagai hal seperti jaringan

Lemak(Mesoapendix) yang mengelilingi appendik dan  menopang pendek dan terjadi perlengketan.

  1. Penebalan lapisan usus buntu itu sendiri (Pembesaran folikel limfoid di tunika submucosa)
  2. Infeksi

 Gejala Usus Buntu pada Anak?

  1. Nafsu makan menurun, tidak mau makan.
  2. Perut kembung rasa tidak nyaman sekitar pusar (Discomfort abdomen)
  3. Mual muntah
  4. Nyeri perut daerah pusar lalu nyeri daerah kanan bawah perut.
  5. Nyeri yang sangat hebat diperut kanan bawah hingga seluruh bagian perut, ketika dilakukan pemeriksaan belum ditersentuh saja sudah sangat nyeri.
  6. Diare
  7. Demam

Apa yang harus dilakukan Orangtua?

            Ketika anak mengalami keluhan demikan maka segeralah bawa anak ke IGD, Dokter praktik dan disarankan ke Dokter Bedah Anak karena Anak bukan miniatur orang dewasa, ada berbagai system seperti imun,pertumbuhan, psikologis serta penyembuhan luka yang berbeda dengan orang dewasa makan dari itu segara bawa ke Dokter Bedah Anak yang terdekat.

Penanganan Usus Buntu?

            Ketika sudah dibawa ke Dokter sudah akan dilakukan pemeriksaan berupa wawancara atau tanya jawab (Anamnesis), Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan penunjang jika diperlukan, jika memang terbukti memang terjadi peradangan pada usus buntu bahkan bisa terjadi pecah atau menyebar pada usus buntu maka akan dilakukan prosedur  operasi pengangkatan usus buntu (Appendectomy) hingga laparaotomy

Prosedur operasi usus buntu dapat dilakukan dengan 2 cara:

 Laparoscopic Appendectomy

Merupakan Teknik operasi minimal invasive dengan cara memasukan alat dengan 3 lokasi dengan sayatan kecil 1-2 cm alat khusus tersebut kamera,pencahayan serta alat pembedahan.

  1. Open Appendectomy

Merupakan Teknik operasi konvensional dengan melakukan sayatan pada dinding perut kanan bawah.

Jika terjadi (peritonitis) radang usus buntu menyebar/ pecah maka akan di lalukan laparotomy /sayatan yang lebih besar untuk dapat mengakses organ didalam dinding perut

Setelah melakukan operasi dan menjalani prosedur penanganan di Rumah Sakit perlu dilakukan pemantauan yang baik dari orangtua, rutin untuk menjadi kebersihan luka operasi, memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan makan-makanan yang bergizi, serta rutin control pada Dokter Bedah Anak. ( penulis : Dr.Donny Aditia )

Respon (42)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!