SKNEWS, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Pendidikan Kalteng menyampaikan rilis TOP 10 Kompetensi Keahlian di SMK se-Kalteng, berikut urutannya, Ke-1, Agribisnis Tanaman Perkebunan dengan jumlah 50 SMK dan dengan jumlah 4.048 siswa. Ke-2, ada Multimedia/Desain Komunikasi Visual dengan jumlah 34 SMK dan dengan jumlah 3.711 siswa. Di posisi ke-3, Akutansi dan Keuangan Lembaga, dengan jumlah 27 SMK dan dengan jumlah 3.350 siswa.
Kompetensi Keahlian selanjutnya di posisi ke-4 di tempati oleh Teknik Komputer dan Jaringan, dengan jumlah 31 SMK dan dengan jumlah 3.304 siswa. Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran menempati posisi ke-5 dalam Kompetensi Keahlian dengan jumlah 23 SMK dan dengan jumlah 2.921 siswa. Posisi ke-6, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, dengan jumlah 20 SMK dan dengan jumlah 2.297 siswa.
Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura berada di posisi ke-7, dengan jumlah 38 SMK dan dengan jumlah 2.228 siswa, diiringi dengan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, di posisi ke-8 dengan jumlah 21 SMK dan dengan jumlah 1.817 siswa.
Kompetensi Keahlian berikutnya posisi ke-9 ada Bisnis Daring dan Pemasaran, dengan jumlah 12 SMK dan dengan jumlah 1.211 siswa, dan terakhir di posisi ke-10 Geologi Pertambangan dengan jumlah 8 SMK dan dengan jumlah 682 siswa.
Menanggapi hal itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Muhammad Reza Prabowo, S.IP., M.P.A. saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa dengan adanya rilis TOP 10 Kompetensi Keahlian SMK se-Kalteng itu menjadi suatu hal kebanggaan tersendiri. Ia menambahkan, kedepannya akan meningkatkan lagi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas jumlah siswa Kompetensi Keahlian pada setiap SMK se-Kalteng.
Ia juga menjelaskan, bahwa Disdik Kalteng punya kebijakan akan menyesuaikan Kompetensi Keahlian ini pada 3 Aspek, yang pertama yaitu Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di daerah masing-masing.
“Kita punya kebijakan, semuanya akan kita sesuaikan lagi dengan SDA di sana, nanti kita lihat, misalnya di daerah Pangkalan Bun, karena di sana daerah penghasil sawit, nanti disana akan di tingkatkan SMK bidang perkebunan, kemudian misalnya di daerah Murung Raya karena di sana daerah tambang, nanti akan kita tingkatkan SMK untuk pertambangan. Jadi nanti akan kita fokuskan-fokuskan begitu,” katanya.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa aspek yang kedua akan dilakukan penyesuaian melihat kebutuhan dunia industri atau peluang kerja di daerah tersebut.
“Nanti juga di aspek lainnya kita juga melihat peluang kerja, atau industri apa yang ada di daerah tersebut maka kita akan tingkatkan dan fokuskan ke bidang itu,” tambahnya.
Terakhir, Reza juga menyampaikan bahwa kompetensi keahlian akan menyesuaikan dengan minat siswa-siswi yang ada di daerah tersebut.
“Nanti penyesuaian ini kita juga melihat dari minat siswa-siswi yang ada di daerah tersebut, sehingga nantinya Kita sesuaikan dan akan kita tingkatkan serta kita fokuskan Kompetensi Keahlian di SMK tersebut,” pungkasnya.