SKNEWS, PULANG PISAU – Tingginya kasus bullying terhadap anak dapat memberikan dampak psikologi terhadap perkembangan kemampuan dasar anak itu sendiri, merdeka belajar harus dimaknai sebagai bagian terpenting untuk melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak.
Kemampuan dasar dan tumbuh kembang anak dimulai sejak dini, sekolah dasar menjadi hal terpenting untuk melakukan pola pengawasan asuh baik dari guru, pemerintah dan antar anak itu sendiri agar terhindar dari kekerasan terhadap anak.
Kasus kekerasan terhadap anak sering kita dengar yang dampaknya menjadi hal yang mempengaruhi perkembangan anak, salah satunya adalah rasa rendah diri, menjauh dari pergaulan umum serta merasa ketakutan sehingga dampaknya adalah terhambatnya kemajuan berpikir atau kecerdasan anak untuk menyiapkan diri dimasa depan.
Salah satu kepala bidang pendidikan di dinas pendidikan Pulang Pisau, Hetty merasa bangga bahwa program pendidikan yang dia ikuti mendapat dukungan dari pemkab setempat sehingga tidak saja untuk dirinya namun juga langkah lanjutan adalah akan terus melakukan sosialisasi stop kekerasan etrhadap anak disejumlah sekolah
” Kita sangat bangga mendapat dukungan dari pj bupati sehingga langkah kami untuk terus kampanye stop kekerasan terhadap anak dapat terus kita programkan kedepan, anak harus mendapat pola asuh dan pengawasan ketat dari orang tua, guru, antar anak dan peran pemerintah sehingga semua sinergi untuk tidak ada lagi bullying,” ucap Hetty.
Tahun 2024 adalah langkah awal untuk menjadikan sekolah terbebas dari kasus bullying dan hal yang akan dilakukan adalah dengan memaksimalkan program sosialisasi ke sekolah untuk tahun 2025 yang menyasar ke sekolah – sekolah diwilayah Pulang Pisau. *.*