DLH Sosialisasikan Bahan Ramah Lingkungan bagi PESK

  • Bagikan

BANAMA TINGANG – SKNews : Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup akan terus memberikan solusi kepada masyarakat yang melakukan berbagai kegiatan penambangan emas di wilayah Pulang Pisau, hal ini mengingat dampak mercury yang sangat berbahaya bagi kehidupan yang ada dilingkungan sekitar

Salah satunya adalah dengan mendirikan tempat pengolahan emas non mercury di desa Ramang kecamatan Banama Tingang, hal ini dimaksudkan agar lambat laun masyarakat penambang emas tidak lagi menggunakan bahan kimia yang sangat membahayakan kehidupan sekitar hal ini sesuai  perpres no. 21 tahun 2019.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Drs Wartony,m.si pada kesempatan temu kepala desa belum lama ini merasakan hal yang wajib untuk disampaikan kepada masyarakat yang saat ini rata – rata melakukan penambangan emas atau sering disebut dengan istilah pesk ( penambang emas skala kecil ),

“ Tahun ini kita akan bangun lokasi pengolahan bahan ramah lingkungan di desa Ramang kecamatan Banama Tingang sebagai upaya untuk mengatasi penggunaan mercury bagi masyarakat yang melakukan penambangan emas mengingat penambangan emas yang dilakukan masyarakat 100 persen menggunakanmercury dan ini yang akan menjadi perhatian kita,” Kata Wartony

Wartony menyampaikan pentingnya pemahaman dampak mercury yang saat ini dilakukan penambang emas tradisional yang melakukan aktivitas hampir disemua desa wilayah ini, sehingga tidak tertutup kemungkinan alat pemisah emas dari batu/tanah. Uap mercury tidak berwarna dan bisa terhirup oleh pernafasan memasuki tubuh manusia maupun hewan.

Pihaknya telah mendapatkan solusi bahan yang ramah lingkungan untuk nantinya diterapkan dalam kegiatan pesk yang merupakan hasil kerjasama Pemkab Pulpis dengan Kementerian LHK dalam hal ini Dirjen PSLB3 pusat jakarta sehingga berbagai ancaman bahaya mercury dapat tertangani dengan baik dan ini tentunya membutuhkan tangan-tangan para kepala desa

Merkuri menyebabkan kerusakan pada sistem saraf meskipun hanya terpapar dalam tingkat yang relatif rendah, hal ini terutama berbahaya bagi ibu yang sedang hamil. Perkembangan anak-anak yang belum lahir (janin) akan terpengaruh karena senyawa mercury dapat menyebabkan cacat fisik maupun mental pada kelahiran janin sehingga sebelum menjamur lebih baik diantisipasi. DRT/RED

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!