Saat Petani Berjuang Melawan Hama Tikus dan Burung di Lokasi Food Estate

  • Bagikan

Petani di wilayah lokasi food estate harus ekstra keras menjadikan tanaman padinya memberikan hasil maksimal dengan pola tanam 2 x setahun, saat petani merubah pola tanam maka para petani harus perang melawan tikus dan burung.

SKNEWS, PULANG PISAU : Desa Belanti Siam terkenal dengan penghasil padi terbesar diwilayah Pulang Pisau, secara turun temurun para petani diwilayah ini memakai pola tanam 1 kali dalam setahun dan sejak dicanangkan sebagai lokasi ketahanan pangan nasional pola ini akan dirubah menjadi 2 sampai 3 kali dalam setahun.

Dalam perjalannya merubah pola tanam bukanlah hal mudah, berbagai upaya dilakukan baik dari penyuluh pertanian, bptp dan pemerintah setempat agar petani dapat memberikan hasil maksimal dalam mengolah lahannya.

Samino salah satunya, dirinya mengaku bahwa kehadiran pemerintah dalam melakukan pendampingan sudah sangat cukup baik namun diakui petani hasil dilapangan juga masih banyak kendala dan tak kunjung bisa diselesaikan terutama hama tikus dan burung.

Saat petani melakukan tanam ke 2 kalinya maka gangguan hama muncul dan sulit untuk diatasi sehingga petani belum mendapatkan hasil yang diharapkan.

“ Kalau padinya bagus pak tapi yang membuat kami tak menghasilakn adalah hama tikus dan burung dan ini sulit kami atasi kecuali satu hamparan petani secara keseluruhan menanam padi bersamaan mungkin bisa menambah hasil kami,” kata Samino.

Jenis padi Inpari 64 yang ditanam menurut Samino jika ditanam 1 kali memang hasilnya cukup baik yakni antara 5 sampai 6 ton / hektar namun untuk pola tanam ke 2 hasilnya sangat menyedihkan sehingga para petani masih mencari solusi kedepannya.

“ Coba bapak lihat itu hasil saya dari 2 hektar hanya mendapat hasil sedikit saja, sungguh sangat menyedihkan tapi ya bagaimana lagi mudahan kedepan aka nada peningkatan hasil seiring dengan berbagai program pendampingan yang kami dapatkan,” sebut Samino Kembali.

Ditengah kendala yang dihadapi petani nampaknya juga tak menyurutkan upaya petani untuk terus ber-inovasi agar nantinya kedepan hasil panen akan melimpah.

Berbagai program pelatihan juga diterapkan petani dengan harapan sinergi antara pemerintah dan petani akan memberikan solusi dari setiap permasalahan yang terjadi. [ Aditya/rat/red ]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!