SKNews, Seruyan – Masyarakat Desa Sungai Undang, Kecamatan Seruyan Hilir, mulai membuat terobosan baru, salah satunya dengan memanfaatkan pohon nipah untuk dijadikan gula merah dan menghasilkan nilai ekonomi tinggi.
Gula nipah pertama kali dikembangkan di Kabupaten Seruyan, salah satu desa dengan penghasil nipah terbanyak yakni berada di Desa Sungai Undang.
“Gula nipah yang kita buat ini mulai digemari oleh masyarakat, bahkan sudah banyak cafe yang menggunakan gula nipah karena memiliki cita rasa yang khas”, ujar pembuat gula nipah, Hendriyanto Selasa, (10/6/25).
Ia menyebutkan, gula nipah memiliki rasa yang berbeda dengan gula merah pada umumnya. Gula yang berasal dari nipah memiliki cita rasa asin dan manis, sehingga banyak masyarakat yang penasaran dan akhirnya mulai membeli. Untuk proses pembuatannya sendiri masih manual dan menggunakan tungku untuk memasak air nira yang merupakan hasil dari nipah tersebut.
“Dalam proses pembuatan memasak air nira memerlukan waktu yang lama hingga berjam-jam, gula nipah dimasak hingga mengental dan api harus tetap dijaga agar gula nipah yang dihasilkan berkualitas dan tidak gosong”, ungkapnya.
Dirinya menambahkan, harga gula nipah yang ditawarkan tergantung dengan ukuran, untuk per liter gula nipah dijual dengan harga Rp 50.000, saat ini telah mulai masuk pesanan dari luar daerah seperti dari Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Masyarakat yang ingin membeli gula nipah ini, akan kita berikan uji coba dan merasakan terlebih dahulu seperti apa rasa gula nipah, kita tidak ingin terjadi masalah dikemudian hari yang akhirnya berdampak terhadap penjualan gula nipah”, tutupnya. *.*