SKNEWS, PULANG PISAU – Pertarungan publik terkait isu – isu beredar siapa bakal calon kuat sebagai pasangan yang maju dalam pilkada Pulang Pisau 2024 semakin melengkapi hangatnya situasi politik mendekati waktu tahapan pilkada.
Setelah media ini melangsir 3 nama yang akan maju sebagai bakal calon baik posisi bupati dan wakil bupati yakni Ahmad Rifai, Arief Rahman Hakim dan Padli Rahman kini kembali isu beredar 3 pasang calon sudah mulai mengerucut.
Terpantau bahwa nama – nama disebut dalam 3 pasang tersebut adalah Ahmad Rifai berpasangan dengan Arief Rahman Hakim, Pudjirustaty Narang berpasangan dengan Ahmad Jayadikarta dan Nunu Andriani berpasangan dengan Ustd. H. Suryadi.
Apakah ketiga nama tersebut menjadi batometer bahwa pilkada Pulang Pisau akan diperoleh 3 pasangan bakal calon, atau ketiga pasang tersebut akan muncul lagi nama – nama lain seperi H. Idham Amur, Sentot Siswanto atau bahwa ada nama – nama lain yang akan disebut publik.
Tahapan pilkada di KPU sendiri kini sudah mendekati masuknya tahapan pemilu 2024 dengan persiapan pembentukan badan adhoc dan tentu nama – nama akan terus bermunculan dan berakhir pada saat pendaftaran bakal calon dilakukan KPU.
Sebuah sumber yang tak mau disebut namanya bahwa pilkada Pulang Pisau ini seru walau daerah ini hanya memiliki jumlah DPT yang tak sebesar kabupaten lain, namun dibalik hasil pemilu presiden dan legislatif tentu menjadi gambaran penting bahwa karakter pemilih di Pulang Pisau masih didominasi dengan kekuatan finansial para calon yang akan bertarung nantinya.
‘ Sulit diprediksi Pulang Pisau ini walau ada nama kuat mencuat namun dari calon sendiri belum ada yang berani bicara siap maju dan bertarung habis – habisan, kita masih belum punya calon yang ketokohannya kuat seperti dulu zaman Amur atau Edy,” sebut Sumber.
Sementara itu, suara warung kopi dikawasan Kahayan Tengah juga berhasil dihimpun media ini bahwa calon bupati Pulang Pisau ini antik, gak ada yang berani ngomong jauh – jauh hari sehingga jangan salahkan masyarakat jika kurang mengetahui track record para calon yang bertarung nanti.
“ Ya jelas, kalo calon hanya mendadak muncul lalu yang terjadi adalah keluatan uang dan kekuatan penyebaran tim sukses, ya jelas karna masyarakat sudah tau dan belajar saat pilpres kemarin yang masih dominan perang uang, “ ucapnya.
Saat ini katanya, jarang pejabat poltik dan pelaku politik yang turun memberi pemahaman politik masyarakat sehingga sampai kapanpun masih akan memposisikan uang adalah segalanya.*.*
