SKNEWS, PULANG PISAU – Penelaah pemetaan dan evaluasi risiko bencana BNPB Franta Eveline, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan FGD IKD Tahun 2025 yangvdigekar oleh BPBD Pulpis.
Franta Eveline menyampaikan, Indeks ketahanan daerah, raportnya daerah untuk mengabarkan kemampuan pemerintah daerah untuk menanggulangi bencana.
“Kenapa harus FGD, karena BPBD ini liding sektor di dalam bidang Penanggulangan bencana di daerah,” kata Pranta.
Penanggulangan bencana, Pranta menegaskan bukan hanya dalam kondisi darurat, tetapi pada saat pra bencana darurat dan pasca bencana darurat. Kapasitas ini mengukur kemampuan pemerintah di tiga fase itu.
Tetapi seluruh aspek teknis yang dilakukan untuk mengurangi resiko bencana itu lanjut Pranta, bukan hanya tugasnya BPBD.
“Seperti Karhutla itu ada dinas kehutanan dan DLH yang berperan, dan juga dinas lainnya yang juga berperan yang tupoksinya itu tidak di BPBD saja, ada di SKPD lainnya.
Untuk itu, jelas Pranta, dilakukan FGD supaya semua SKPD itu memberikan informasi dan data sebagai bukti, dasar BNPB melakukan verifikasi untuk menentukan berapa nilai ketahanan daerah Pulpis.
Nilai ketahanan itu, tambah Pranta menjadi faktor penambah atau pengurang indeks resiko bencana Bupati yang menjadi Indikator Kerja Utamanya (IKU) kepala daerah. *.*