SKNews, Seruyan – Guna meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Bupati Seruyan Ahmad Selanorwanda buka kegiatan literasi dan inklusi keuangan syariah sebagai bagian dari road to bulan inklusi keuangan (BIK) tahun 2025.
Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa OJK memiliki peran untuk mengawasi sektor jasa keuangan, memelihara stabilitas sistem keuangan, serta memberikan perlindungan terhadap konsumen dan masyarakat.
Bupati Seruyan, Ahmad Selanorwanda menyampaikan, kegiatan ini sangat penting untuk membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap fungsi dan tugas dari Bank Syariah, sehingga bagi masyarakat yang ingin menyimpan uang tanpa riba bisa meyakinkan diri bergabung bersama Bank Syariah.
“Bank Syariah maupun Bank konvensional memiliki keunggulan masing-masing, Bank Syariah menjamin setiap uang yang disetorkan tanpa adanya bunga atau riba, namun pada Bank konvensional bunga yang diberikan tidak termasuk riba,” ujarnya, Kamis, (18/9/25).
Wanda menekankan, kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan, agar dapat memperhatikan dan memahami setiap penjelasan yang diberikan. Dengan adanya pelatihan ini para pelaku UMKM dapat memahami prinsip-prinsip dari Bank Syariah.
“Apabila sudah yakin dan paham dengan sistem yang diterapkan dalam Bank Syariah, para pelaku UMKM bisa langsung bergabung dan jangan ragu untuk menginvestasikan keuangan bersama Bank Syariah,” tambahnya.
Bupati menambahkan, untuk kabupaten Seruyan saat ini belum memiliki Bank Syariah, namun ada Bank BMT yang dalam proses penyimpanan uang tidak ada suku bunga yang diberikan. Untuk itu, masyarakat dapat memilih untuk bergabung dengan Bank jenis konvensional atau Syariah. *.*