SKNews, Seruyan – Akibat harga pupuk dan pestisida yang saat ini naik cukup signifikan, petani di Daerah Pemilihan (Dapil) II Kabupaten Seruyan kurang berminat lagi untuk bercocok tanam, hal tersebut diungkapkan Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada saat melakukan kegiatan reses.
Anggota DPRD Seruyan, Hadinur mengatakan, permasalahan tersebutlah yang membuat para petani saat ini untuk memilih pekerjaan lain, mengingat kebutuhan ekonomi yang mulai meninggi ditambah lagi harga pupuk dan pestisida yang juga tinggi, sehingga mereka tidak mampu untuk membelinya.
“Masyarakat di Dapil II yang meliputi Kecamatan Hanau, Danau Seluluk, Seruyan Raya, dan Danau Sembuluh tidak berminat lagi untuk bertani, yang disebabkan harga pupuk dan pestisida melambung tinggi,” ungkapnya, Jum’at, (25/3/2022).
Ia menambahkan, akibat melambungnya harga pupuk dan pestisida tentu sangat merepotkan para petani di wilayah setempat, terutama petani komuditas padi yang mana modal yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan harga jual gabah dari petani.
Untuk itu diharapkan, pemerintah bisa mencarikan solusi atas permasalahan ini, baik memberi bantuan pupuk dan bahan pemberantas hama, maupun dengan langkah lainnya. “Ini perlu menjadi perhatian serius oleh pemerintah, kita tidak mau petani kita di daerah sana kelaparan dan kesusahan,” katanya. *.*