Indeks

HKTI Kalteng Dukung Kreatifitas Petani Muda dalam Mengembangkan Hasil Pertanian dan Teknis Pemasaran

Budi Cahyono HKTI Kalteng saat berasa di lokasi panen Padi di desa Sanggang bersama barisan kelompok Muda Petani Miillenial. Foto : Aditya.

SKNews, PULANG PISAU – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI ) Kalimantan Tengah melalui salah seorang pengurusnya berharap petani akan lebih kreatif mengelola lahan pertanian mengingat ujung tombak dalam penyediaan pangan nasional ada ditangan petani.

Saat berkunjung dilokasi Food Estate desa Sanggang Budi Cahyono berharap besar bahwa hasil pertanian di wilayah Kalimantan Tengah mampu mewujudkan petani yang mandiri serta berdaya hasil melimpah sebab pemerintah dalam hal tersebut juga telah banyak memberikan fasilitas dan pendampingan kepada petani.

“ Saya melihat petani di desa ini saja sudah mampu ber-inovasi, tentu ani adalah modal utama untuk suksesnya pangan nasional di Kalteng ditambah dengan hadirnya berbagai pihak swasta untuk memasarkan serta menerapkan produk pertanian ini juga menjadi bagian penting dalam mendorong percepatan sukseskan panen melimpah,” ucap Budi Cahyono.

Disebutkan bahwa pola pertanian modern banyak kemajuan di lahan food estate sehingga ditambah dengan petani muda tentunya akan semakin menambah kreatifitas untuk peningkatan hasil panen dan tidak saja hal itu namun pemasaran juga harus memberi solusi dari petani muda kreatif.

Saat melihat langsung hasil panen petani didesa tersebut Budi Cahyono juga sangat bersyukur bahwa penerapan pupuk ramah lingkungan juga semakin membuat petani lebih efektif dan efisien dalam penggunaan pupuk kimia,

Apalagi tambahnya bahwa keberadaan pupuk sering terlambat dan mengakibatkan masa panen mundur sehingga akan juga berdampak dengan hasil yang dicapai petani, inilah kata Budi Cahyono yang harus dicermati bahwa membuat strategi pertanian juga wajib dilakukan oleh petani di kawasan food estate.

“ Jangan hanya mengandalkan menunggu pupuk, namun dengan adanya berbagai solusi tentu bagaimana petani bisa men-siasati pola tanam dan penggunaan pupuk dilanjutkan dengan kreatifitas petani muda untuk menembus pasar agar harga juga ikut stabil hal tersebut mulai dari area pasar, kemasan hingga kualitas beras sendiri harus mampu bersaing dipasar global,” tutur Budi.*.*

error: Content is protected !!
Exit mobile version