Indeks

Guru PAUD di Dorong Mendongengkan Anak Didiknya

Bunda PAUD Kabupaten Seruyan (baju merah) dan Kepala Dispursip (kemeja putih) usai membuka kegiatan pelatihan mendongeng bagi guru PAUD. Foto: Said SK_News.

SKNews, Seruyan – Guna mendorong tenaga pendidik atau guru pendidikan anak usia dini (PAUD) membacakan dongeng kepada anak didiknya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kabupaten Seruyan menggelar pelatihan mendongeng bagi guru PAUD.

Guru sekolah PAUD yang ada di Kabupaten Seruyan sudah sangat jarang membacakan dongeng. Padahal para orang tua zaman dulu terutama saat menyampaikan pesan dan nasehat kepada anaknya, selalu membuat perumpamaan melalui cerita atau dongeng tentang binatang. Namun, kini budaya dan kebiasaan mendongeng ini mulai luntur terlebih di era perkembangan dan kemajuan dunia teknologi seperti saat ini.

“Anak di usia dini saat ini sudah jarang mendengarkan dongeng. Di satu sisi budaya ini mulai luntur, di sisi lain anak lebih disibukkan dengan permainan gadget daripada berkumpul dengan orang tuanya,” kata Bunda Paud Seruyan, Ny Fauziah Yulhaidir, Rabu, (18/1/23).

Menurutnya, membacakan dongeng kepada anak merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan komunikasi dan emosional anak dengan orang tua, serta dapat memberikan rangsangan terhadap daya pikir dan cakrawala si anak sejak usia dini.

Narasumber dari pengajar muda Indonesia, saat memberikan materi mendongeng. Foto: Said SK_News.

“Melalui pelatihan mendongeng ini guru PAUD khususnya dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi serta penanaman karakter sejak usia dini melalui dongeng,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dispursip Seruyan, muliyadie mengatakan, kegiatan mendongeng ini dapat dilakukan di lingkungan sekolah maupun di dalam keluarg. Mengingat dongeng menjadi salah satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai pesan dan menumbuhkan minat baca usia dini.

“Kami bersama para pengajar muda Indonesia yang juga menjadi nara sumber dalam kegiatan ini berupaya maksimal, agar mendongeng bukan hanya mengisi waktu kosong di sekolah, namun ke depannya menjadi rutinitas di setiap sekolah,” katanya. *.*

error: Content is protected !!
Exit mobile version