Indeks

Sanggar Seni Lokal Wayang Kulit Asli Binaan Desa Garantung

Diharapkan kesenian wayang kulit akan terus eksis menghiasi setiap kegiatan masyarakat agar kesenian asal jawa ini menjadi ajang pererat silturahmi antar warga masyarakat dan tetap lestari. Foto : Aditya SKNews.
SK News, Pulang Pisau – Kesenian wayang kulit merupakan kesenian asli yang berasal dari tanah jawa, namun ditengah komunitas warga transmigrasi di Kalimantan Tengah kesenian ini tetap eksis dinikmati dalam setiap acara kelompok masyarakatnya.

Masyarakat desa garantung kecamatan maliku patut berbangga hati sebab sebuah sanggar seni kesenian asal jawa ini masih eksis tampil mewarnai setiap kegiatan di kampung warga transmigrasi  era 1980 an.

Tak sedikit peralatan yang digunakan untuk bisa menampilkan kesenian wayang kulit ini namun berkat dukungan pemerintah desa maka kesenian ini berdiri kokoh memberikan tontonan tersendiri bagi masyarakat pecinta wayang kulit ditengah era globalisasi digital yang semakin mengkikis keberadaan seni tradisional ditengah generasi muda saat ini.

Saat dikunjungi di wilayah desa garantung tampak sanggar seni dibawah binaan warga asli jawa perantauan ini wayang kulit masih mampu tampil dengan baik dan menyedot perhatian masyarakat desa garantung dan sekitarnya.

Ki anom sunyoto warga desa garantung blok b yang aktif membina sanggar seni didesa ini disebut warga sukses membina sanggar seni wayang kulit dan mampu tampil dibeberapa acara masyarakat dan hasilnya bisa menjadi sumber kekayaan budaya yang ada diantara kesenian lain yang juga aksis bagian ragam budaya yang ada di Kalimantan Tengah .

Menurut keterangan warga di lokasi kegiatan disebutkan bahwa untuk mewujudkan sanggar seni wayang kulit ini mendapat dukungan dari anggaran dana desa dan yang lebih membanggakan adalah dalang dalam pentas seni ini juga salah seorang pembina sanggar seni.

Diharapkan kedepan kesenian wayang kulit akan terus eksis menghiasi setiap kegiatan masyarakat agar kesenian asal jawa ini menjadi ajang pererat silturahmi antar warga masyarakat dan tetap lestari.

 

error: Content is protected !!
Exit mobile version