Indeks

Samakan Persepsi Pola Asuh Antara Sekolah dan Keluarga

  • Bagikan
Sedikitnya ada 107 orang tua atau wali siswa, yang menghadiri undangan TK IT An Najiyah Kuala Pembuang, untuk menyamakan persepsi dalam menerapkan pola asuh terhadap anak. Foto: Said SK_News.

SKNews, Seruyan – Dalam upaya mensinergikan pola asuh dan pendidikan terhadap anak, baik selama berada di sekolah maupun di lingkungan keluarga, Taman Kanak-kanak (TK) Islam Terpadu (IT) An Najiyah Kuala Pembuang menggelar ramah tamah bersama para orang tua dan wali siswa.

Kepala TK IT Kuala Pembuang, Ernawati mengungkapkan, ramah tamah yang dilaksanakan ini tidak lain tujuannya adalah bersilaturahmi, saling mengenal, dan mempererat tali persaudaraan antara orang tua atau wali siswa bersama pihak sekolah.

“Selama diterima di sekolah ini kami dari pihak sekolah belum pernah bertatap muka secara langsung dengan para orang tua atau wali siswa, sehingga melalui ramah tamah ini menjadi waktu yang tepat,” katanya, Minggu (2/9/23).

Menurutnya, melalui pertemuan ini pihak sekolah juga mengajak orang tua siswa untuk meningkatkan kerja sama, terutama dalam pola asuh dan pendidikan anak yang lebih tepat selama di luar sekolah atau di lingkungan keluarga.

“Mengingat keberhasilan pendidikan anak ini tidak hanya dilakukan di sekolah, maka kami meminta orang tua siswa untuk ikut pro aktif dan bersama melakukan pembiasaan selama anak di rumah,” jelasnya.

Kepala Sekolah TK IT An Najiyah, Ernawati, ketika memberikan materi.

Ernawati menambahkan, ada 4 tipe atau jenis pola asuh yang sering diterapkan kepada anak, mulai dari Permisif, Cuek, autoritatif, hingga otoriter. Dari 4 pola tersebut tentunya ada kekurangan dan kelebihan.

“Akibat salah dalam menerapkan pola asuh, maka jangan heran anak kita bisa jadi akan salah arah, dan bahkan salah masa depan. Alhamdulillah kami di sekolah sudah menerapkan autoritatif,” tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, autoritatif ini dipilih karena lebih baik dan lebih tepat diterapkan kepada anak usia dini, karena di dalam pola ini ada keseimbangan yang diberikan, baik antara kekebasan, keterbukaan, hingga aturan yang wajib diikuti oleh anak.

“Perlu tahapan dan waktu untuk mencapai keberhasilan setiap anak, kunci yang paling tepat adalah gambaran atau perilaku sehari-hari orang disekitarnya. Misalnya, orang tuanya selalu bangun pagi, maka anaknya juga akan mengikuti dengan sendirinya,” tutupnya. *.*

  • Bagikan
error: Content is protected !!
Exit mobile version