Indeks

Pandemi Menurun, Penjualan Daging masih Rendah di Ramadan ini

Salah seorang penjual mdaging di kawasan pasar mingguan Pulang Pisau, penjualan daging masih sepi kendali pandemi sudah mereda. Foto : Suryanah
SK News, PULANG PISAU – Menjelang lebaran 1443 hijriah terpantau kondisi pasar mingguan di pulang pisau ramai dan harga kebutuhan pokok stabil, untuk sayur mayur tidak mengalami peningkatan harga termasuk permintaan daging yang belum meningkat.

Pasar Mingguan yang ada di wilayah Pulang Pisau tepatnya di kawasan jalan Tingang Menteng, pasar mingguan ini beberapa waktu lalu sempat ditutup akibat masa pandemi covid-19 dimana pedagang rata – rata berasal dari luar kota Pulang Pisau.

Seiring dengan semakin menurunnya kasus terkonfirmasi positif diwilayah ini maka pasar mingguan kembali dibuka untuk perputaran roda ekonomi serta melayani kebutuhan masyarakat Pulang Pisau.

Dibulan ramadan yang juga semakin dekat dengan lebaran terpantau sejumlah barang kebutuhan pokok belum ada tanda-tanda kenaikan yang signifikan, kendali ada kenaikan namun hanya pada kisaran kecil saja bahkan untuk harga daging masih mengalami sepi pembeli padahal harga juga tidak ada kenaikan.

Sujio salah seorang penjual daging menuturkan bahwa dalam sebulan hanya menghabiskan 4 ekor sapi hal ini jauh saat sebelum pandemi yang mampu menjual hingga 7 ekor.

“ Saat pendemi penjualan kami sangat menurun drastis walau hingga kini belum juga normal seperti dulu, jika sebelum pandemic dalam seminggu kita bisa menghabiskan 7 ekor sapi namun sekarang hanya pada kisaran 4 ekor saja padahal untuk harga juga tidak ada kenaikan,” kata Sujio.

Selaku penjual Sujio berharap kondisi sepinya pembeli bisa segera pulih apalagi jelang lebaran yang kemungkinan bisa saja penjualan meningkat, dengan semakin normalnya ekonomi masyarakat maka sebagai pedagang yang puluhan tahun bergelut penjualan daging akan semakin bergairah tingkatkan pendapatan.

“ Dibulan ramadan ini memang penjualan masih belum ada tanda – tanda meningkat ya semoga saja nanti jelang lebaran penjualan kami bisa meningkat lagi sehingga kami juga akan bisa lebih baik lagi dalam pendapatan,” kata Jiop seraya menerangkan bahwa untuk harga daging sangat bervariasi tergantung jenis dagingnya mulai dari 120.000 hingga 140.000 setiap kilonya.

Menurutnya hal tersebut dipicu oleh melemahnya ekonomi masyarakat akibat pandemi covid-19 dan disisi lain masyarakat masih disibukkan dengan berbagai kebutuhan pokok lainnya termasuk masih tingginya harga minyak goreng serta barang lainnya sehingga kendali semakin dekat lebaran namun permintaan pembeli belum tinggi. *.*

error: Content is protected !!
Exit mobile version