SK News, PULANG PISAU – Menelusuri jejak peninggalan sejarah memang tidak ada habisnya, terlebih keberadaanya menjadikan catatan sejarah bagi generasi muda saat ini untuk terus belajar dari sejarah.
Situs budaya yang ada di Bereng salah satunya adalah situs rumah peninggalan zaman dahulu, adalah Rumah ‘ Matal Uning’ yang berada tepat di depan makam Pahlawan HM. Sanusi yang merupakan pahlawan Perintis Kemerdekaan.
Rumah ini juga menjadi salah satu rumah yang pernah ditinggali beliau pada saat itu sehingga keberadaannya kerap menjadi tujuan wisata dan penelitihan budaya yang disebut,’ MATAL UNING’ yang bisa dikunjungi di wilayah Bereng.
Rumah yang berumur ratusan tahun tersebut Kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan sehingga cicit dari Matal Uning mengharapkan peran pemerintah dalam menjaga dan melestarikan rumah tersebut sebagai situs budaya di Pulang Pisau.
“ Saya berharap pemerintah membantu dalam perbaikan rumah sejarah ini menjadi rumah budaya agar keberadaanya menjadi rumah yang layak dijadikan lokasi kunjungan wisata karna saat ini kondisinya banyak yang rusak,” kata Ibu Ganda Aidah yang merupakan Cicit dari Matal Uning.
Ibu GAnda saat ini tinggal di rumah tersebut dan mengaku bahwa keberdaaan rumah tersebut kerap dikunjungi tamu guna pingin megetahui daridekat rumah Matal Uning yang kini masih menjadi saksi akan rumah tinggal pahlawan perintis Pulang Pisau saat itu.
Rumah yang berbahan dasar kayu ulinini kondisinya sudah sangat rapuh dan terdapat kerusakan disana –sini sedangkan penghuni rumah hanya mengandalkan kotak sumbangan dari para pengunjung sehingga inilah yang menjadikan pewaris rumah ini berharap mendapat perhatian pemerintah setempat untuk dilakukan perbaikan.
Sementara itu, seiring perjalanan waktu dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan memperjuangkan rumah Matal Uning ini sebagai situs budaya sehingga pihaknya kedepan akan memperjuangkan pelestarian rumah sejarah Matal Uning ini menjadi cacatan rumah budaya di Pulang Pisau pun setiap kegiatan yang digelar seperti lomba foto situs budaya ini menjadi sasaran peserta untuk dijadikan obyek pengambilan gambar untuk diikutkan lomba. *.*
