Pulpis Berduka, 1 Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia

SKNews – Pulang Pisau : Suasana duka menyelimuti wilayah kota Pulang Pisau. Pasalnya, salah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang baru saja naik statusnya dinyatakan meninggal dunia, Minggu 7 Juni 2020, sebagai pasien positif Covid-19.

Mirisnya, pasien positif meninggal dunia ini adalah istri dari pasangan suami-istri di Kelurahan Pulang Pisau, Kecamatan Kahayan Hilir, yang sama-sama dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu 6 Juni 2020 lalu.

Namun kondisi sang istri kian memburuk, maka pada pukul 23.00 Wib tadi malam, sang istri terlebih dahulu menghembuskan nafas terakhir menemui sang pencipta.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, H Edy Pratowo melalui Juru Bicara GTPP covid-19 Pulang Pisau, dr. Muliyanto Budihardjo, Minggu (7/62020).

Mul membenarkan kabar tersebut, dia menceritakan sebelum meninggal dunia 2 orang positif Covid-19 ini sempat dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus untuk dirawat, namun baru sehari di RSUD kondisi istri semakin buruk dan akhirnya meninggal dunia.

“Betul, karena kondisi istrinya kian memburuk, dan tadi malam pukul 23.00wib dinyatakan meninggal dunia. Ini cukup mengejutkan kita semua, dan rencananya, akan dimakamkan sesuai protokol kesehatan di Palangkaraya,” ujar dr. Mul panggilan akrapnya ini.

Meninggalnya satu orang pasien positif di Pulpis ini, kata dr. Muliyanto, adalah pasien pertama yang dinyatakan meninggal dunia, maka total pasien positif dari 9 orang, 5 orang sembuh, 3 orang dalam perawatan dan 1 orang meninggal dunia.

Ia mengajak, kepada seluruh masyarakat di Bumi Handep Hapakat untuk bersama-sama mendoakan untuk kesembuhan saudara kita yang masih menjalani perawatan, agar segera diberikan kesembuhan, “Harapan kita, ini adalah pasien terakhir kita yang dinyatakan meninggal dunia, mari kita doakan saudara kita agar diberikan kekuatan dan kesembuhan,” ajak dr. Muliyanto.

Lebih lanjut dikatakannya, sejak kemarin dan hari ini pihaknya masih melakukan tracking, terutama kepada keluarga pasien positif, dan warga lingkungan tempat tinggal pasien, ” Tracking kita lakukan untuk menghambat adanya transmisi lokal,” tegasnya. rt/red

Respon (64)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!