Pemerintah Pusat Fokus Bangun Sarana Ketahanan Pangan Nasional di Pulang Pisau

SKNews – Pulang Pisau : Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Mochammad Basoeki Hadimoeljono mengatakan, Kabupaten Pulang Pisau dalam masa 2 tahun ini akan menjadi fokus pembangunan sarana pendukung bagi ketahanan pangan Nasional dan kawasan pengembangan Food Estate.

“Kita akan fokus membangun sarana dan prasarana pendukung bagi terwujudnya rencana presiden RI untuk menjadikan Pulang Pisau sebagai pusat ketahanan pangan Nasional, prosesnya sudah dimulai, tinggal menambahkan beberapa kekurangan sesuai hasil tinjauan di lapangan,” tukas Menteri Basoeki, Minggu (14/6/2020) saat berada di lokasi Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau didampingi Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo.

Menurut dia, penetapan Kalteng sebagai pusat ketahanan pangan Nasional ini sudah melalui kajian matang, dan sudah tepat. “Sebenarnya ada 3 calon propinsi yang menjadi pilihan, diantaranya Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Merauke, setelah dipelajari ditetapkan Kalteng kita fokuskan di atas lahan eks PLG,” beber Menteri Basoeki.

Diterangkannya, di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas ini terdapat terdapat 164 ribu hektare kawasan yang bukan eks PLG yang berada di sepanjang alur sungai Barito dengan material batuannya adalah tanah aluvial.

“Bahkan di atas lahan eks PLG saat ini kondisinya sudah jauh berbeda dari 20 tahun yang lalu, dulu namanya lahan sejuta hektare, namun sekarang kondisinya sudah berubah karena sebagian lahan eks PLG ini sudah digarap oleh masyarakat menjadi areal persawahan, ini menjadi bahan laporan kami kepada presiden,” ujarnya.

Menteri PUPR menilai, pemilihan kawasan lahan di Kalimantan Tengah mempertimbangkan sarana dan prasarana pendukung sudah tersedia di 2 wilayah Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas. “Petaninya bersemangat, lahannya ada, ketersediaan air melimpah, tinggal memperbaiki sistem jaringan irigasi untuk menghindari banjir,” ungkannya.

Selain itu, lanjut Menteri, juga akan disalurkan pupuk, bibit dan teknologi pertanian moderen yang akan dikerjakan secara bersama-sama dengan PU, Pertanian, Transmigrasi dan BUMN untuk mewujudkan rencana presiden menjadikan Kalteng sebagai lumbung ketahanan pangan Nasional.

Di tempat yang sama, Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo mengatakan kunjungan yang dilakukan Menteri PUPR ini tidak lain upaya mendukung ketahanan pangan nasional, dengan merealisasikan harapan para petani di wilayah lumbung padi Kabupaten Pulang Pisau, yakni Desa Tahai, Sanggang dan Belanti Siam.

“Pendalam irigasi primer saluran rawa dan pintu air, kemudian jalan dan jembatan dikabulkan tahun ini, khususnya di wilayah menuju ketahanan pangan kita,” ucap Bupati Edy kepada wartawan disela kunjungan Menteri PUPR.

Menurut Edy, tercapainya realisasi ini berkat koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat, sehingga hal ini akan terus ditindaklanjuti sebagai upaya bersama mendukung ketahan pangan nasional.

“Ini tentunya berkat kerja kita bersama, baik dari kabupaten, provinsi maupun pusat,” kata Edy singkat.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pulang Pisau, Usis I Sangkai mengatakan, tujuan kedatangan Menteri PUPR ini untuk meninjau sejumlah fasilitas penunjang Food Estate yang dicanangkan di Kabupaten Pulang Pisau, tepatnya di Desa Tahai, Sangang, dan Desa Belanti Siam.

“Beliau akan mengecek kondisi jembatan, jalan dan jaringan irigasi yang ada di kawasan tiga desa tersebut. Rencananya akan dilakukan rehab irigasi, rehab jembatan dan peningkatan ruas jalan menuju tiga desa tersebut,” tukas Usis, Minggu (14/6/2020) di Pulang Pisau.

Selain itu kunjungan juga dimaksudkan dalam rangka optimalisasi lahan pertanian eks PLG untuk meningkatkan hasil produksi dengan menggunakan teknologi pertanian. “Akan disiapkan lahan lumbung pangan Food Estate seluas 164 ribu hektare di 2 kabupaten, yakni Pulang Pisau dan Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Usis juga menerangkan, proyek rehabilitasi jaringan irigasi melalui Balai Rawa saat ini baru akan dimulai, namun sebagian sudah dilakukan penanganan. “Kita belum terima data berapa panjang irigasi yang direhab, tapi rencananya rehab irigasi ini akan terus dilanjutkan,” ucapnya. asri/red

Respon (65)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!