Catatan Redaksi – Belum sembuh luka pada pileg 2024, kini publik disiapkan Kembali pada perhelatan akbar pada pesta demokrasi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, hal tersebut tercermin bahwa bupati Pulang Pisau 2024 – 2029 harus berhasil antarkan putra – putri terbaik untuk menduduki kursi panas Bupati dan wakil bupati Pulang Pisau.
Kusak – kusuk sejumlah pejabat pemerintah dan terlebih para politikus mulai hanyat membicarakan terkait siapa yang berani maju untuk duduk memimpin Pulang Pisau periode 2024 – 2029 setelah Edy – Taty harus mengakhiri masa jabatan periode sebelumnya.
Perbincangan mulai mengerucut usai pesta demokrasi pemilu 2024 dengan mengangkat sebuah nama untuk duduk sebagai bupati Pulang Pisau yang terlebih dahulu penjaringan akan dilakukan pada 2024 tahun ini.
Nama H. Ahmad Rifa’i salah seoarang putra asli Maliku yang saat ini duduk di kursi ketua DPRD Pulang Pisau telah menyatakan diri sebagai sosok yang akan maju pada pilkada 2024, tentu keputusannya untuk maju tidak lain juga dilakukan kesiapan khusus yakni telah lama berkecimpung di panggung politik dan jawaban tegas dirinya untuk maju adalah final.
Banyak pihak yang masih meragukan aksistensi dirinya bisa lolos mendapat restu dan mandat dari partai yang selama ini menjadi perahu politiknya yakni Golkar si Beringin rindang tempat berteduh dengan kokoh yang diharapkan tahan terhadap gonjangan angin.
Nama Ahmad Rifai juga telah tegas menyatakan, “ SIAP SAYA MAJU DI PILKADA 2024,” tentu jawaban ini dibarengi dengan perolehan suara pada pileg beberapa periode yang mengungguli caleg lain diwilayah daerah pemilihannya.
DItambah sebuah nama yang tidak diragukan lagi bahwa Nam Rifai adalah Nama sosok muda, energik dan berwasan sehingga tidak saja hanya mau maju namun juga kesiapan secara mental dan material yang sudah dipertimbangkan dengan matang.
Menyoal siapa yang akan diajak bergabung dalam perahu politiknya, dirinya enggan menjawab namun yang jelas dirinya siap untuk menjadi sosok yang akan maju dalam pilkada 2024 terlepas dari siapa yang kan mendampingi dirinya menjadi calon wakil bupati.
Sejumlah nama pun dianggap menjadi tantangan untuk mencari jumlah survey untuk bisa bersanding dengan dirinya seperti nama Ahmad Jayadikarta, Arief Rachman Hakim hingga desas desus nama Hj. Nunu Andriani juga dicatut akan bakal bersedia mendampinginya.
Kini publik dan warga Pulang Pisau menanti hajat besar 5 tahunan dalam pilkada 2024 ini sehingga ini menjadi cacatan penting bahwa hasil pileg akan menjadi jelas bahwa Pelajaran politik yang penting adalah bukan soal uang pengantar Nurani namun sebagai warga Pulang Pisau yang baik harus tegas bahwa Nasib Pulang Pisau tidak harus diukur dengan nilai rupiah untuk dating ke TPS melainkan berpikir jernih tentang calon pemimpin daerah yang telah terbentuk 21 tahun sebagai daerah pemekaran.
Redaksi mengajak kita semua belajar dari pengalaman bahwa memilih pemimpin bukan saja diukur dari nilai rupiah saat mencoblos namun redaksi mengajak untuk berpikir cerdas dalam menentukan kemajuan daerah Pulang Pisau, siapa yang layak menjadi pemimpin daerah ini dalam 5 tahun kedepan, publik menanti tokoh yang siap dan bukan yang manuver. *.*