Mengais Rejeki Ditengah Pandemi, Pasar Ramadhan Pulpis Tetap Ramai Pembeli

Kondisi trotoar pasar harian yang digunakan para penjual makanan berbuka puasa.

SKNews – PULANG PISAU : Meskipun pemerintah Kabupaten Pulang Pisau secara resmi tidak membuka pasar Ramadhan tahun ini karena pandemi Covid-19, namun tetap saja muncul para pedagang dadakan yang menggelar dagangannya di sempadan jalan pasar harian Pulang Pisau.

Menurut pantauan media ini, warga seolah tidak takut tertular wabah yang hingga saat ini belum ada vaksinnya itu. Aktifitas jual-beli tetap berlangsung seperti biasa. Bedanya sebagian pedagang tetap mengikuti protokol kesehatan dengan mengunggunakan masker dan menyiapkan tempat cuci tangan bagi para pembeli, selebihnya aktifitas jual-beli seperti biasa, seolah tak ada wabah.

Mirisnya lagi, antara satu pembeli dengan pembeli lainnya tak melakukan physical distancing seperti yang dianjurkan pemerintah. Pembeli tetap berkerumun saat membeli dagangan berupa kue, sayur matang, minuman dan lauk pauk untuk berbuka puasa.

Padahal, penularan Covid-19 ini bisa jadi karena terlalu dekat dengan orang yang tertular, terlebih mereka yang tidak menggunakan masker, atau seseorang yang sebenarnya positif Covid-19 tapi tidak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG). Dan tak seorang pun bisa tahu apakah dirinya atau orang lain sudah terpapar virus mematikan ini atau tidak, karena belum pernah diadakan tes Covid-19 secara massal bagi warga Kabupaten Pulang Pisau.

Beberapa warga pedagang yang diwawancarai menyatakan terpaksa berdagang karena memang faktor memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Zaini misalnya, dia mengaku takut juga jika sampai tertular virus Covid-19. “Tapi mau bagaimana lagi pak, kalo gak dagang kami mau makan apa,” ujarnya seraya menjelaskan bahwa dia dan keluarga senantiasa menggunakan masker dan membiasakan diri mencuci tangan setelah kontak dengan pembeli atau setelah memegang uang dari pembeli.

Serupa pengakuan pedagang kue lainnya, ia katakan justru pada saat bulan Ramadhan ini ia banyak mendapatkan pembeli. “Kalau diluar bulan Ramadhan penjualan sepi pak, justru di bulan Ramadhan ini saya banyak dapat rejeki, sebenarnya takut juga kalo kena virus, tapi mau gimana lagi, mudah-mudahan saya dan keluarga dihindarkan dari penyakit virus ini pak,” ujar mama Ifan, demikian sapaan akrabnya.

Sebagaimana diketahui, kondisi pandemi Covid-19 kini tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Kondisi ini cukup berdampak kepada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Banyak warga kurang mampu mengeluhkan kondisi yang terjadi. Upaya pemerintah terus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan memberikan seruan agar melakukan social distancing, physical distancing bahkan melaksanakan PSBB di beberapa wilayah yang dketahui tinggi tingkat penyebarannya.

Di Kabupaten Pulang Pisau sendiri, kini hanya tinggal 2 orang positif Covid-19 setelah sebelumnya terdapat 5 orang terpapar virus mematikan ini. Kendati demikian masyarakat harusnya tetap waspada untuk senantiasa menjalankan anjuran pemerintah agar memutus mata rantai Covid-19 di wilayah Bumi Handep Hapakat ini. asri/red

Respon (48)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!