SKNews, PULANG PISAU – Tanaman tumpang sari sering dilakukan petani pada saat tanaman utama memiliki masa panen yang panjang, alternatif utama untuk menjadi penghasilan tambahan adalah dengan sistem tumpang sari.
Paidi salah seorang petani asal Jawa ini membuat strategi baru untuk menambah penghasilan dengan melakukan inovasi tanaman sayur mayur selain dari tanaman utama berupa padi.
Menurutnya padi dipanen setiap 3 bulan sekali sehingga sebagai petani sangat diperlukan pemenuhan kebutuhan hidup dengan tanaman lainnya yang sifatnya bisa dipanen setiap seminggu sekali bahkan bisa dipetik setiap kali mau diperlukan.
Dijelaskan Paidi bahwa tanaman tumpang sari dilakukan dilahan sebagian dari tanaman utama padi diluasan lahan yang terbatas namun diharapkan kebutuhan pokok harian dapat teratasi dan salah satunya adalah kebutuhan akan sayur mayur walau tak harus bisa menjual dalam jumlah besar.
Paidi mengaku bahwa tanaman sayurnya hanya dibeli masyarakat sekitar dan itupun hanya untuk keperluan harian rumah tangga sedangkan padi juga tetap menjadi tanaman utama dari keperluan makanan pokok beras.
” Sebenarnya ini hanya untuk melengkapi kebutuhan dapur saja, tidak dijual ke pasar dalam jumlah banyak, ya kadang ada juga tetangga sekitar yang ikut membeli, ini tentu sangat menguntungkan kita sebagai petani yang hanya mengandalkan hasil panen padi,” ucap Paidi.
Dijelaskan juga bahwa pola tumpang sari ini baru dicoba tahun ini yang tergolong lebih banyak jenis tanaman sayur mayur sedangkan untuk pengembangan di akuinya banyak belajar dari teman serta media sosial.
Paidi berharap percobaan ini bisa ditiru oleh petani lain yang dalam pengelolaan tanaman padi harus dilakukan tanaman jenis lain yakni sayur mayur agar pemenuhan kebutuhan harian juga bisa terpenuhi. *.*
