Hakim : ‘ Berkaca dari Masih Belum Maksimalnya Partisipasi Pemilih ‘.

Pilkada adalah soal pilihan namun yang paling penting adalah pelajari betul – betul visi misi dan program yang relevan dengan kondisi daerah tersebut sebab pilkada akan menentukan nasib suatu daerah

Suarakahayannews, PULANG PISAU – Pesta demokrasi telah usai untuk memilih pemimpin Kalimantan Tengah selama 5 tahun kedepan, walaupun demikian yang paling menjadi sorotan adalah partisipasi pemilih yang kurang maksimal padahal KPU sebagai pihak penyelanggara tak kurang dalam menggandeng sejumlah tokoh untuk mendorong masyarakat berperan aktif dalam menentukan pilihan pemimpinnya.

Peduli terhadap pilkada adalah salah satu bentuk partisipasi dalam menentukan siapa pemimpin yang dianggap mampu menjadi wakil pada pemerintahan berjalan sehingga kedepan kesadaran masyarakat untuk peduli harus ditingkatkan agar diperoleh pemimpin yang lahir dari mayoritas.

Arif Rahman Hakim, Politisi Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) mengatakan bahwa pada pemilihan kepala daerah Gubernur dan wakil Gubernur tanggal 9 Desember 2020 kemarin tingkat partisipasi pemilih masih rendah dan perlu ditingkatkan kembali dimasa – masa yang akan datang.

Hakim sebagai politisi muda ini berpandangan bahwa kontestan politik adalah hak masyarakat untuk menentukan pilihan namun yang paling penting adalah mempelajari betul siapa yang akan dipilih nantinya dalam bilik suara.

Dikatakan bahwa hal tersebut penting mengingat menentukan pilihan adalah upaya untuk menempatkan calon yang kita harapkan mampu mengantarkan daerahnya menjadi daerah yang maju dan memberikan keteladanan dalam melahirkan sosok panutannya dalam kontek politik.

“ Alhamdullilah pilkada serentak ditengah pandemi covid-19 telah kita lewati walaupun beberapa cacatan yang saya amati adalah belum maksimalnya ditingkat pemilih dan saya berharap untuk gubernur dan wakil gubernur terpilih nantinya dapat menjalankan amanah masyarakat untuk membangun Kalimantan Tengah yang lebih baik diberbagai sektor,” kata Hakim.

Dirinya juga berpesan kepada masyarakat khususnya millennial agar jangan pernah pesimis dalam hal pilkada sebab jika demikian maka tingkat pemilih akan makin rendah namun kaum millennial hendaknya optimis untuk memberikan sosialisasi pentingnya memilih dan menentukan pilihan dengan terlebih dahulu betul – betul dicari informasi rekam jejak calon yang maju dalam kontestan dimaksud.

“ Pilkada apapun itu baik Bupati, Gubernur dan presiden adalah soal pilihan rakyat sehingga masyarakat harus jeli dan benar – benar mempelajari visi misi yang normatif dan relevan dalam upaya membangun daerah, kaum millennial ini yang menjadi ujung tombak untuk menentukan pemimpin terbaik dengan program yang relevan dengan perkembangan wilayah,” ucapnya seraya menegaskan sangat pentingnya menelaah visi misi dan jangan sebatas katanya – katanya tanpa dikaji lebih dalam. ( rt/red )

Respon (64)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!