SKNEWS, PULANG PISAU – Bangsa Indonesia dihadapkan pada isu pokok dan strategis untuk membuat anggaran yang turun hingga daerah berlaku efektif dan efisien.
Kontan saja hal tersebut membuat ketidaksiapan bagi pelaku pembangunan daerah ditengah anggaran yang terbatas padahl harapan pemerintah tidak demikian.
Selama ini pejabat selalu dimanjakan oleh besarnya nilai anggaran dari dana transfer pusat ke daerah dan lebih leluasa menentukan penggunaan anggaran.
Namun perlu disadari bahwa betapa banyak anggaran yang tidak efektif dan efisien, baik dalam besaran anggaran belanja perjalanan dinas hingga tunjangan bagi pejabat bahkan banyak program yang tidak tepat guna.
Reaksi minimnya anggaran mendapat respon kurang sedap dari berbagai organisasi perangkat daerah, padahal kebijakan pemerintah pusat adalah mengembalikan anggaran yang semakin efektif ditengah isu pokok global tanggungan Negara.
Bupati Pulang Pisau, Ahmad Rifa’i menyebut bahwa pihaknya harus terus berpikir positif atas kondisi yang ada, karena anggaran terbatas jika disikapi dengan baik bukan penghalang untuk tetap membangun kemajuan daerah.
‘ Ini zaman pak Prabowo, pemerintah pusat sudah melakukan kajian strategis dalam menekan nilai anggaran untuk membangun daerah sehingga harus tetap optimis,’ ucapnya.
Ini adalah lembaran baru era pemerintahan Prabowo Gibran, dan setiap pemimpin daerah memiliki pola tersendiri untuk melakukan efisiensi anggaran.
Jika dilihat dari manfaat saat tentu banyak manfaat yang diperoleh sehingga jalani saja kondisi ini hingga dan yang paling penting adalah mengurangi beban kegiatan yang memang dirasa tidak efektif.*.*
