PULANG PISAU – Kepala Dinas Pertanian (Distan), Kabupaten Pulang Pisau, Slamet Untung Riyadi kepada wartawan menyebutkan saat ini pihaknya telah melakukan proses pematenan sumber daya padi merah yang dikembangkan oleh masyarakat Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau.
“Pematenan ini dimaksudkan untuk menjaga sumber daya padi merah yang disebut sebagai Behas Bahandang (Beras Merah) sebagai hasil produksi asli warga Pulang Pisau, yakni yang dikembangkan oleh masyarakat Kecamatan Jabiren Raya,” kata Slamet kepada sejumlah wartawan, Selasa (8/10/2019).
Dijelaskannya, sejauh ini produksi padi merah di Kecamatan Jabiren cukup besar dan menjanjikan. Hanya saja beberapa waktu lalu terkendala penyediaan benih, meski begitu tidak menghalangi petani setempat dalam pengbangannya.
“Saat ini saja, hasil dari produksi padi merah antara 3 hingga 5 ton perhektare nya. Jadi, ini sangat menjanjikan,” ujarnya.
Menurutnya, beras merah itu dipanen di atas areal yang dikelola masyarakat Jabiren Raya diarea yang diperkirakan 20 hingga 50 hektrae
“Nah, saat ini tugas kita mematenkan padi merah yang nanti bila sudah dipatenkan sebagai Bebas Bahandang Pulang Pisau (bahasa daerah), yang artinya Beras Merah Pulang Pisau,” ungkapnya.
Ke depan, lanjut, Slamet, pihaknya berharap perkembangan disektor pertanian secara khusus akan terus berkembang, hingga mampu menopang ketahanan pangan di Kalimantan Tengah secara umum, dan Kabupaten Pulang Pisau secara khusus.
“Ke depan kita optimis sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan akan berkembang di wilayah kita,” tukasnya.
Sementara, dalam tiga minggu kedepan pihaknya juga akan menjalankan program pemerintah pusat yang bernama SERASI, yakni Selamatkan Rawa dan Sejahterakan Petani, yang mana dalam konsep program tersebut, bertujuan untuk membangun infrastruktur lahan dan yang lainnya serta untuk membangun normalisasi saluran air disetiap lahan petani.[rt]
